“Lihat itu, Yah! Kucingnya lucu sekali,” seru anakku ketika melihat kucing di tepi jalan. Sesaat setelah dia berseru, ada seorang gadis yang mendekati kucing tersebut, lalu mengambilnya. Pasti untuk dipelihara di rumahnya.
Setelah memperhatikan gadis dan kucing tadi, kini anakku mengarahkan pandangannya ke arah tepi jalan yang lain. Aku ikut melihat ke arah yang dilihat anakku, ada sekelompok anak kecil yang sedang mengamen dan meminta-minta. Setelahnya, aku kembali menatap ke arah jalan depan, menyetir mobilku ke arah rumah sakit.
“Yah, kok kucing tadi diambil ama kakak itu, ya?” tanya anakku ketika kami berada di ruang tunggu. Kami pergi ke rumah sakit untuk mengambil hasil pemeriksaan menyeluruh badanku. Sebelumnya, aku sangat jarang memeriksakan diri karena selama ini aku selalu merasa sehat. Namun, beberapa minggu lalu, teman kantorku mendadak sakit hingga membuatnya meninggal. Melihat itu, aku segera memeriksakan diri, khawatir aku memiliki penyakit yang tidak kusadari.
“Yah, kok kucing tadi diambil ama kakak itu, ya?” tanya anakku ketika kami berada di ruang tunggu. Kami pergi ke rumah sakit untuk mengambil hasil pemeriksaan menyeluruh badanku. Sebelumnya, aku sangat jarang memeriksakan diri karena selama ini aku selalu merasa sehat. Namun, beberapa minggu lalu, teman kantorku mendadak sakit hingga membuatnya meninggal. Melihat itu, aku segera memeriksakan diri, khawatir aku memiliki penyakit yang tidak kusadari.
“Karena kucing tadi lucu, makanya kakak itu membawanya buat dipelihara,” jawabku sekenanya. Anakku ini usianya tujuh tahun dan aktif sekali bertanya. Di rumah, istriku sedang mengandung anak kami yang kedua, sebab itulah aku mesti memantau kesehatan. Agar aku bisa selalu menjaga dan menemani mereka sampai tumbuh dewasa.
“Trus, Yah, kenapa nggak ada yang mau membawa anak kecil yang ngamen dan ngemis tadi? Kan mereka juga lucu...” tanya anakku lagi ketika kami sudah berada di mobil untuk pulang ke rumah.
Ah, bagaimana aku harus menjelaskan ini? Aku sendiri juga bingung. Terhadap binatang, manusia sangat perhatian. Diberinya makan, dimandikan, bahkan tempat tidurnya disediakan, tak peduli semahal apa pun itu. Tapi untuk sesama manusia, yang nasibnya terlantung di jalanan, tak ada yang mau memedulikan.
Namun, ada yang lebih kubingungkan. Di rumah, istriku sedang hamil dan sekarang aku sedang bersama anak pertamaku. Padahal, hasil pemeriksaan tadi menunjukkan bahwa aku ini mandul sejak lahir.
*****
Tema #memfiksikan kali ini adalah “bingung”, dan memang membuat bingung. Ide ceritanya aja ini udah pasaran banget. *bilang aja males mikir* Mohon kritik dan sarannya, kali aja malesnya ini jadi hilang.
Mandul sejak lahir? Ini keajaiban.
BalasHapus#DugaanPertama *positive thinking*
HapusJadi itu anak siapa dong . .??
BalasHapusEmang sih harga binatang terkadang lebih mahal daripada harga manusia . . gue juga lebih milih melihara kucing sih daripada harus ngrawat anak orang . . :((
makanya bingung.
Hapusaku juga masih begitu. :(
mungkin ini yang namanya rahmat Tuhan :|
BalasHapus#DugaanKedua *masih positive thinking*
HapusBakar aja istrinya. Hahah.. :D
BalasHapus#SudahMenyimpulkan iyakali dibakar...kan sambelnya belom dibikin ._.
HapusSaos bisa dibeli di warung Mbok Jum, Haw. Ngga usah ribet-ribet. Yuk makan!
Hapus--___-- semangat amat Kabeb mau makan istri.
HapusPerdana soalnya ._.
HapusKenapa nggak makan suaminya ajah? biar bisa diletahui dengan jelas, apakah tanpa suaminya dia masih bisa hamil lagi.
Hapusmungkin ada orang ketiga, yang penting itu hanya fiksi, ceritanya lagi-lagi kereen dan sangat menarik, saya suka cerita fiksi :)
BalasHapus#DugaanKeempat *yang penting gak terjadi beneran* *anehnya, malah udah banyak kejadian*
Hapuskenapa ya fiksi lo isinya kebanyakan perselingkuhan, sakit hati, dan sejenisnya. kalau dianalisa sama freud, lo pasti dikatakan pernah memiliki trauma sexual di masa kecil. hahaha
BalasHapusArman bangsyaaattt. Wakakaak. NGAKAK!
Hapuskamperrr.... hahaha... Kan di cerita sebelumnya udah dibilangin, jangan tanyain hal itu!
HapusMungkin si Aku menikah sama janda beranak satu. Soal kandungan ke dua, gue sepakat sama Wahyu. Hahaha.
BalasHapusBtw, bener juga Arman. Cerita fiksi kamu kebanyakan seputar itu, Haw -..-
#DugaanKelima *sama kayak dugaan ketiga* hahaha...
Hapuswa wa wa... apa perlu aku nulis fiksi kek gitu terus aja ya?
Cuma mau ngasih koreksi dikit, setau gue, apapun itu nulisnya: apa pun. :D
BalasHapusIstrinya selingkuh sama Pak RT. :(
#DugaanKeenam *selingkuh ama pak RT* hahaha...
HapusDuh, iya. Lu bener, Yog. Edit dulu ah. Makasih, Yog, koreksiannya. *emot peluk* *eh, gak ada emot itu* yodah, jempol aja. :-d
Anak pertama bisa jadi anak adopsi, toh kucing aja bisa diadopsi. Kalo anak kedua... itu...nggg... itu... kayaknya harus sepakat sama hipotesis Wahyu deh :p
BalasHapus#DugaanKetujuh *sama kayak dugaan ketiga*
HapusEndingnya kepelintir jadinya rada aneh ya. *sok sok juri* *kabur naik ojek*
BalasHapusIya, dipelintir. xD
Hapushmmm selalu merasakan hawa hawa horor di akhir cerita..
BalasHapusmrinding
...padahal kan ceritanya bukan tentang pembunuhan dan sejenisnya.
Hapuswaduh! kacau deh..
BalasHapusjangan-jangan istrinya selingkuh sama anak yang ngamen itu :))
#DugaanKedelapan *selingkuh ama anak yang ngamen* wa wa wa...parah banget kalo begini mah. :D
Hapuspasti ada orang ketiga atau pkai donasi sper*a gitu '-'
BalasHapus(Donasi Sperma )
Hapus#DugaanKesembilan *orang ketiga yang donasiin sperma* wa wa wa... Itu donasinya langsung apa pake perantara lain? :ng
Hapuswadoooh. jadi itu bapaknya siapa? #loh
BalasHapushahaha... malah bapaknya yang dibingungin. :p
Hapuskeren...
BalasHapusdapet temanya...
Iya, dapet, abis gugling tema tadi. #plak terima kasih.
HapusJangan jangan istrinya "main" sama lelaki lain, bisa juga teman suaminya -_-
BalasHapus#Dugaankesebelas *main ama temen suaminya* *main rumah-rumahan*
HapusJudulnya sih udah pas bro, 'Aku Bingung dengan Anakku', iya, dia bingung kenapa bisa punya anak, padahal kan... ah, sudahlah. Intinya sih, kalau kita lihat judulnya, terus baca isinya, nggak bakal ketebak bisa begini ceritanya. salut sob.
BalasHapusDinikmati aja, kak. Bukan tebak-tebakan juga kok. :ng
Hapus