Assalamu’alaikum.....
Yeiiii, akhirnya bisa nyoret-nyoret lagi di blog ini... tapi sebelumnya, saia harus bersih-bersih dulu di dasbor, lama ditinggalin banyak sarang laba-labanya *maksud loooo...*
Yah, kali ini dan seterusnya, seterusnya, seterusnya dan sesudah seterusnya, tema tulisannya adalah “Kata” dan analogi. Iya, kata benda ato kata sifat ato kata bapak TeBeh juga boleh.hehehehe...
*emangnya bapak TeBeh masih ada?*
Iya... kata pertama yang akan menjadi pembicaraan kali ini adalah “4 (Empat)”.
*koq empat? Kenapa nggak satu? Kan pertama?*
Yeee... suka-suka saia donk....
Ngomong-ngomong soal empat, saia selalu kebingungan kalo disuruh nyari
rumah nomor empat di komplek perumahan yang mayoritas penghuninya adalah Chinese.
Nemuin empat rasanya kayak harus nyari jarum di tumpukan jerami.
*kenapa ga beli aja di toko?* iya ya...
Setelah saia mengenal Feng Sui, ternyata angka empat itu melambangkan
kematian atau kesialan. Pantesan, rumah yang bernomor 4 diganti dengan 3a atau
3b, tapi kenapa di kampus kita disuruh dapet IP 4? Kita disuruh sial gitu???
Ngomongin IP, kayaknya 4 itu mungkin membawa kesialan, temen saia yang
awalnya dapet IP 4 selanjutnya malah berenti, yang satunya lagi dapet IP 4 di
semester 4 dan semester berikutnya IP-nya 2 koma, dan setelah semester lalu di
kelas banyak yang dapet IP 4, semester ini malah tak ada yang lulus dalam satu
mata kuliah yang sama... ANEH.....
Kenapa angka empat dikatakan lambang kematian? Setelah saia cari info
kesana kemari akhirnya saia menemukan bahwa : KALO ADA ORANG MATI, KUBURANNYA
PASTI SEGI EMPAT. *ngaco*
Ga ngaco koq, coba aja liat catur, catur kan artinya empat, tapi yang main
cuma boleh berdua kan? Pionnya juga banyak ga cuma empat, yang ada unsur
empatnya pada catur cuma bentuk lapangannya doank.... *trus apa hubungannya??*
makanya saia juga bingung kenapa namanya catur.
Salah satu bukti lagi kalo empat itu bawa kesialan yaitu saat kamu pacaran
sama empat orang sekaligus dan ngajak ketemuan mereka semua ditempat yang sama.
Mampus-mampus deh lo...
Lagi...Saat naek motor di jalan raya, yang ada polisi pemantaunya, coba
motor kamu naikin berempat dan lihat apa yang terjadi....heheheh...
*ya iya lah.....*
Dari itu, berhati-hatilah dengan empat terutama:
- Mudamu sebelum masa tuamu
- Sehatmu sebelum masa sakitmu
- Lapangmu sebelum sibukmu
- Hidupmu sebelum matimu
Dengan berhati-hati terhadap empat, insyaallah kamu bisa hidup bahagia di
empat dunia (rahim, nyata, kubur, dan akhirat). Dan jangan lupa berlakulah adil
karena adil merupakan kata yang mengandung empat huruf tapi membawa
keberuntugan. Bukankah lelaki yang bisa berlaku adil boleh memiliki istri
empat??? Hehehe...
*Lelakinya mungkin adil, tapi perempuannya tetap saja merasa tak adil...
iya kan???*
Terakhir... hidup di dunia ini seperti empat dalam bahasa chinese, kadang
kita ingin mengabarkan kebahagian kita karena memiliki empat orang teman tapi
mereka malah menganggap kita sedih karena teman kita mati.
("SHI" = empat = mati)
Hidup penuh dengan kesalahpahaman.
Ya, mungkin segitu saja pembicaraan tentang “empat”, dan bagi kalian yang
patah hati dan berniat lompat dari lantai 4, saia sarankan dipikir-pikir lagi
karena empat sering membawa kesialan... mungkin boleh dicoba lompatnya dari
lantai 5....
0 Comments:
--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~