Assalamu’alaikum....
Setelah berhasil mendaki gunung dan melewati
lembah, akhirnya bisa juga blog ini dicoret-coret lagi.... #ambil pensil,
pulpen, cat dan kapur tulis
Bicara apa kita hari ini? *tidak tahu
Bicara apa kita hari ini? *tidak tahu
Bicara apa kita hari ini? *tidak tahu
#ditabok DORA
Mungkin semua sudah pernah dapat pesan atau gambar
yang menyebutkan beberapa kata “AMIN” yang ujung-ujungnya menganjurkan kita
memakai kata “AMIN” yang benar, katanya. Begini beberapa makna kata “AMIN” tersebut:
“AMIN” = artinya aman
“AAMIN” = artinya meminta perlindungan
“AMIIN” = artinya jujur, percaya
“AAMIIN” =artinya kabulkanlah doa kami
*Trus??? Apa ada yang salah?*
Ga ada yang salah, hanya saja karena hal tersebut,
ketika mengaminkan seseorang malah dikomen, ‘bukan begitu tulisannya’ ‘itu
artinya lain’. Padahal kan, ragam kata itu kan adanya di bahasa Arab, saya kan
nulisnya pake bahasa Indonesia. Kok bisa salah sih. Saat pelajaran bahasa
Indonesia, khususnya mengarang, kata “AMIN” ga pernah disalahkan guru tuh,
justru kalo nulisnya “AAMIIN’ yang disalahkan. Coba saja.
Penulisan bahasa Arab ke Indonesia juga banyak versinya, ada kok yang nuliskan huruf dengan bacaan panjang ga dengan huruf dobel tapi dengan tanda panah diatasnya “ Â “ dan ga salah. Kalo mau pake bahasa Arab sekalian saja gunakan huruf Arabnya, bukan cara penyebutannya. Ditambah lagi, dalam bahasa Indonesia, kata “AMIN” artinya ‘kabulkanlah doa kami’ yang diserap dari bahasa Arab, dan itu merupakan satu-satunya kata “AMIN”. Jadi ntar boleh ditanyakan kalo ada orang nulis “AMIN”, itu bahasa arab atau bahasa Indonesia???
#kok malah makin ribet ya
Iya, yang ada malah orang ilfill, “Terserah
kamulah mau berdoa apa, diaminkan malah dipermasalahkan. Gue ini orang
indonesia woii.” Kalo mau mempermasalahkan tulisan, tuh, omongin dengan para
ALAY yang hobi nyingkat kata dan ngeganti huruf.
*masa?*
Iya, dalam bahasa ALAY, ada beberapa kata “sayang”:
“Sayang” = artinya kasihan, peduli, perhatian
“Sayank” = artinya peduli saat tertentu
“Cayank” = artinya panggilan orang yang digebet
“Caiank” = artinya suka banget asal ada “.....”
(hadiah, kado)
“Caaiiaank” = artinya sukaaa banget, saat mulut
dimonyongkan dan rahang digeser kiri-kanan
Begitulah.
Sama seperti halnya larangan menggunakan kata “mecca”,
“mosque” dan “mohd”, katanya artinya masing-masing “rumah anggur”, “nyamuk”,
“anjing bermulut besar”. Untuk mosque kita digunakan menggunan kata ‘masjid’.
Di bebarapa artikel lain, dan kamus Hasan Shadily, Mosque itu adalah tempat
ibadah umat Islam bukan nyamuk kok. Kalo nyamuk mah, mosquito mecca diganti
dengan Makkah. Di Indonesia sendiri nyebutnya Mekah kok. Dan artinya tetap
untuk Makkah seperti halnya mecca. Dan untuk ‘mohd’ itu siapa yang mengartikan
begitu????? Semoga orangnya bukan anjing yang bermulut besar. Di inggris saja
nyebutnya Mohammed kok.
Intinya,
- Setiap negara punya kata sendiri dalm menyebut suatu objek. Kenapa disingkat, itu saja salahnya. Makanya harus diusahakan mengurangi penyingkatan kata. Atau gunakan singkatan kata yang sudah baku.
- Jangan langsung bilang salah terhadap suatu kata. Tanyakan dulu. Mungkin orang Inggris ga tau mereka disebut begitu. Mereka taunya England, English. Iya kan?
- Dalam agama Islam, bukankah ajaran agama Islamnya yang merupakan rahmat bagi semesta bukan bahasa Arabnya kan. Hanya saja bahasa Arab punya kedudukan mulia tersendiri, sehingga wajib dipakai saat salat. *kenapa? Mau menyalahkan kata ‘salat’ dengan ‘sholat’ hah???
Mengaku cinta negara, berarti cintai juga
bahasanya......
0 Comments:
--Berkomentarlah dengan baik, sopan, nyambung dan pengertian. Kan, lumayan bisa diajak jadian~