Assalamu’alaikum....
Tahun baru....sebenarnya ga ada apa-apa sih, semua tetap biasa-biasa saja. Matahari terbit siang, bulan terbit malam, air laut rasanya asin, air susu rasanya manis, muka saya juga tetap manis, kambing tetap mengembik, ayam tetap berkokok, dan gebetan masih tetap jadian dengan teman. Tahun baruan kemaren, pemerintah bagi-bagiin kondom, buat apa coba? Itukan sama saja nyuruh sex bebas. Katanya buat mencegah penyebaran aids. Aids belum tentu nyebar, moral anak mudanya dah pasti hancur. *keren ga?*
Saya waktu itu juga dapet jatah pembagian, tapi seketika langsung saya buang. *alim* Bukan karena alim, tapi karena ga tau mau dipake bareng ama siapa. Daripada ketauan ga dipake, kan dicap jomblo. Mending santai aja dan ga bawa barang begituan, kan orang ngiranya;
‘gila, udah abis aja makenya....pacar lu berapa emangnya?’
Kan saya berasa laku. Malam tahun baru juga malam yang paling berwarna, karena banyak kembang api. Tapi malam tahun baru juga malam paling berisik, karena kembang api. Saya heran, buat apa sih kita beli kembang api? Kan ga ada untungnya. Menurut disiplin ilmu ekonomi saya, beli kembang api itu merugikan. Kita beli mahal-mahal, ngidupinnya deg-degan, eh yang nikmatin orang-orang yang ga beli. Mendingan kan ga usah. Makanya malam tahun baru kemaren saya ga beli kembang api, tapi kata teman saya;
‘Malam tahun baru tanpa bunyi kembang api itu ga afdol’
Dibilangin begitu, saya langsung berazam untuk dengerin bunyi kembang api, biar malam tahun baru saya afdol. Tapi prinsip saya tetep, ga mau beli kembang api, dan ga mau berisik-berisik ngeganggu tetangga. Ya udah, saya download aja kompilasi suara kembang api terbaik tahun 2013. Jadi pas hampir pergantian tahun, saya pasang earphone dan mulai menyetel kompilasi kembang api di hape. Dor..dor..dor.. juga, ga rugi dan ga ngeganggu tetangga, serta malam tahun baru saya tetap afdol.
Namanya tahun baru, pasti kalian semua udah nyiapin resolusi atau keinginan yang ingin dicapai di tahun 2014 ini. Harapannya apaan aja nih? Masih copy paste resolusi 2013? Moga aja ga ya... Tapi kalo pun iya, coba dalam resolusinya diberikan target supaya ga ngulang-ngulang lagi harapannya.
‘emang apa bedanya target ama resolusi/harapan?’
Jelas beda lah, harapan atau resolusi itu merupakan keinginan yang mau dicapai. Sedangkan target itu langkah atau tindakan yang dilakukan untuk mencapai harapan. Contohnya begini, harapan kamu nonton bioskop Comic8, nah targetnya itu kamu mendatangi bioskop, membeli tiket, dan hadir pada waktu yang ditentukan. Contoh lain lagi, kamu beresolusi membuat coklat besok pagi pukul 9, targetnya itu kamu nyiapin peralatannya, belanja bahan-bahannya dan memulainya sekitar pukul 9 pagi, bukan dua hari kemudian. Contoh terakhir, kamu ingin punya motor, targetnya motor yang warna merah di parkiran mall sebelah kiri itu ya, kamu ganti platnya dengan plat motor kita, congkel kuncinya dan langsung lari, paham? *ini mah mencuri*
123RFImage
Di tahun ini, saya juga punya target-target yang harus dilakukan agar resolusi saya bisa dicapai secara perlahan tapi pasti. Berikut tujuh target resolusi saya di tahun 2014:
· Mengirimkan artikel ke koran Nasional dan Lokal
Iya, tahun ini saya sudah memutuskan untuk mendalami dunia tulis-menulis. Kenapa penulis? Karena penulis itu keren, tanpa ngomong dia bisa membuat orang mengerti dan merasakan. Tanpa gambar dia sanggup menjelaskan keindahan suasana yang pernah dia rasakan. Makanya untuk memulai kepenulisan yang serius, saya akam mencoba peruntungan di media ini, kirim, kirim dan kirim. Mau diterima atau ga, itu urusan kedua. Yang penting kepenulisan semakin terasah, dan jika berhasil dimuat, itu tandanya tulisan saya sudah terbilang baik dan layak publikasi. Dan menandakan untuk melanjutkan target berikutnya.
· Teratur menulis naskah buku
Beberapa kali saya mencoba membuat naskah untuk dijadikan buku, tapi semua berhenti di seperempat jalan. Buat novel, berenti. Buat cerpen, berenti. Buat puisi, berenti. Ditilang polisi, berenti. Mau nembak gebetan tapi masih terlihat jalan ama temen, ya udah balik arah. Makanya, sekarang saya harus memaksa diri untuk rutin menyetor naskah tulisan, dua hari sekali satu sub judul.
‘kenapa harus bikin buku?’
Karena buku adalah bukti kalo kita pernah ada. Buku itu bisa bertahan di kehidupan ribuan tahun, sedangkan penulisnya udah ah...sudahlah. Kalo kita lihat orang-orang hebat, pasti mereka tertera dalam sebuah buku. Presiden kita saja ga puas cuma nebeng di buku PKn, dia ikutan nerbitin bukunya sendiri. Bahkan mukjizat terbesar nabi besar itu terwujudkan dalam bentuk buku. Masih ga mau nulis buku?
· Dapat sepatu
Oke, ini target dadakan. Sesudah tahun baru, entah darimana asalnya dan apa penyebabnya sepatu saya sobek. Dan tidak bisa dipakai lagi. Dan saya cuma punya sepasang sepatu. Bukan karena apa, saya orangnya setia dan ga suka gonta-ganti sebelum dia yang meninggalkan saya. *cieilaahh* Karena ga ada sepatu, keseharian saya bisa terganggu, jadi kepada pengurus kota, khususnya Pontianak, bisa kasih info ga dimana masjid yang kalo salat Jumat sepatunya bagus-bagus?
· Ngucapin salam ke gebetan
Yang namanya resolusi dapat gebetan kan harus ada aksi. Setengah tahun sebelumnya saya cuma ngeliatin dari jauh, setengah tahunnya lagi saya maksa-maksain papas-papasan di jalan. Jadi di tahun ini saya harus bisa nyapa, ‘selamat pagi’ itu doang. Aksi berikutnya tahun depan. *semoga tahun depan udah putus dengan pacarnya*
· Beli cermin
Iya, di kamar saya ga ada cermin, saya sering was-was dibuatnya. Bukan karena khawatir lupa nyisir rambut. Bukan karena khawatir lupa masang kancing baju bagian atas. Bukan karena buat nyadar diri karena sering ditolak. Tapi saya ngikutin petuah ustad saya. Katanya mulailah hari dengan melihat yang indah dan baik-baik. *maksud Lo?*
· Beli receiver buat orang tua di rumah
Di rumah saya yang di kampung dan terpencil itu ada TV-nya, tapi receivernya rusak, jadi channel yang didapet cuma tiga dan itupun sering hilang-hilang gambarnya. Sekalinya gambarnya bagus, acaranya malah begituan. Joged. Hilang ingatan. Tertukar. Makanya di tahun ini saya mengusahakan untuk membelikan receiver untuk di rumah. Supaya orang rumah bisa milih program lain buat ditonton. Sekaligus juga persiapan siapa tau ntar saya yang muncul. Kan ga enak kalo lagi muncul gambar saya tiba-tiba TV-nya tutup mata.
· Nyiapin Tai Kucing untuk Valentine
Oke, ini udah separuh perjalanan dilakukan. Saya sudah menjadikannya kado dalam jumlah cukup besar. Tujuannya untuk diberikan kepada gebetan serta dijual kepada teman-teman yang juga ingin memberikanya pada gebetan atau pacar. Karena tahun ini saya ingin mendapatkan gebetan yang juga cinta sama saya.
‘tapi masa iya tai kucing sih?’
Kalian kan pernah dengar, kalo orang jatuh cinta itu semua terasa manis. Kata para tetua dulu, kalo cinta sudah melekat, tai kucing pun rasa cokelat. Jadi di valentine ini saya akan menghadirkan pembuktian cinta yang berbeda. Hadiahkan mereka Tai Kucing. Suruh mereka makan, kalo rasanya manis berarti mereka beneran cinta. Tapi kalo mereka memasang ekspresi asem, tinggalin segera. Mereka cuma memanfaatkan kalian doang. Lagian, bukankah lebih baik ditolak oleh gebetan karena kita memberikan barang asem sehingga terlihat wajar. Daripada ditolak oleh gebetan karena mereka merasa asem padahal kita sudah memberikan yang paling manis.
Oke, sekian dulu tulisan ini. Semoga target-target ini bisa terlaksana sesuai harapan. Dan semoga kalian yang punya target di tahun ini dapat memetik hasil yang manis, kalo targetnya menjadi pemetik daun teh atau pekerja kebun buah-buahan. Tetap fokus pada harapan, memasang target, beraksi dan jangan lupa berdoa. Serta jangan lupa untuk tidur, supaya kalian tidak dikira Tuhan.
#TematikBlogJB
gila loe mban :D. semoga tercapai ya
BalasHapus^satu orang lagi yang menggilai saya (ngatain gila)...
BalasHapusemang, saya beru keluar dari RS swasta, harganya bikin gila......
#amin Mban