“Rehan mana?”
Tanyaku pada teman-teman saat kami akan mulai bermain.
Akhir-akhir
ini teman-teman yang sebelumnya selalu bermain denganku sering tidak datang,
tapi meskipun begitu, ada saja anak baru yang tertarik dengan kami dan
bergabung bermain. Permainan yang biasa aku mainkan dengan teman-teman sama
seperti permainan anak pada umumnya, petak umpet, kejar-kejaran atau bermain
bola. Lama sekali biasanya kami bermain dan berhenti ketika para warga
berdatangan mencari.
“Eh, kalian
lihat kucing hitam itu nggak? Itu kucing siapa sih? Dari kemarin selalu ke
sini,” tanyaku pada teman-teman yang ditanggapi mereka dengan gelengan kepala.
Aku sendiri bingung, kucing hitam itu selalu saja datang ke tempat kami
bermain. Di mana pun. Waktu di sawah, waktu di lapangan, atau waktu di bawah
pohon deket gedung serbaguna, selalu saja kucing hitam itu mendatangi kami.
Dan anehnya
lagi, setiap kali kucing hitam itu datang, pasti keesokan harinya ada temanku
yang tidak datang bermain. Tapi awalnya aku menganggap kebetulan saja. Hingga
beberapa hari lalu aku mendengar warga bercerita bahwa di desa saat ini sering
muncul hantu penculik anak-anak. Wewe Gombel kalo tidak salah mereka
menyebutnya. Dia bisa datang kapan saja dan menculik anak mana pun yang dia
suka. Mendengar hal itu aku mulai curiga kalau kucing hitam itu ada
hubungannya. Tapi aku biarkan saja, karena biasanya aku sering lupa terbawa
permainan bersama teman-teman.
“Bu, tadi
kucing hitam itu muncul lagi saat kami bermain dekat gedung serbaguna,” kabarku
pada ibu yang sedang menyediakan kami makanan.
“Kalau begitu,
kalian mainnya di lapangan saja,” saran ibu pada kami. Ibu selalu perhatian
padaku, juga pada teman-temanku, setelah kami lelah bermain, ibu biasanya
memberikan kami makanan. Ya walaupun hanya sekadar mi instan, tapi cukuplah
sebagai pembangkit tenaga.
Saat bermain
di lapangan, aku mendengar warga desa yang lewat sedang membicarakan anak-anak
yang hilang. Katanya, jika mereka memang diculik Wewe Gombel, mereka akan
tersiksa, kesepian tapi tidak sadar dan diberi makan cacing-cacing yang
bergeliatan dalam nampan. Ah, aku terkejut dan merasa kasihan pada
teman-temanku yang dikabarkan hilang. Aku juga khawatir dengan nasibku dan
teman-teman, terlebih jika aku melihat kucing hitam yang datang ke tempat kami
bermain.
Benar saja,
keesokan harinya, temanku semakin berkurang. Berkurang lagi. Dan berkurang
lagi. Dan selalu diawali kedatangan kucing hitam. Belakangan aku tahu,
ternyata kucing hitam bisa melihat makhluk yang tidak bisa dilihat manusia.
Tapi aku lebih curiga, kucing hitam itu jelmaannya Wewe Gombel. Saat temanku
sudah tidak ada yang datang lagi, badanku panas, geram, marah karena aku tak
punya teman bermain lagi. Melihat kucing hitam yang masih saja datang, aku mengambil
batu dan menikam. Tapi kucing hitam itu hanya diam, menatapku semakin tajam. Aku
ketakutan dan buru-buru pulang mengadukan kejadian ini pada ibuku.
“Bu, temanku
nggak ada yang datang untuk bermain. Malah kucing hitam itu yang datang,” aduku
pada ibu.
“Kamu tenang saja,
nanti juga teman kamu datang. Mungkin mereka sedang bepergian dengan
orangtuanya.”
“Tidak bu,
temanku diculik hantu. Aku yakin hantu itu menyamar jadi kucing hitam dan
selalu mengintai kami untuk diculiknya,” aduku semakin geram.
“Bukan seperti
itu nak. Kucing hitam itu hanya membantu warga mencari anak-anak yang hilang.
Kamu tahu kan, kucing hitam bisa melihat makhluk gaib? Mungkin saja kucing
hitam itu berhasil menunjukkan warga di mana anaknya yang hilang.”
“Kalau sudah
ketemu. Kenapa tidak ada yang datang untuk bermain lagi denganku?” geramku
berubah menjadi marah seperti anak tak dipedulikan teman.
“Itu karena
teman-teman kamu sedang pulang ke rumah orangtuanya di dunianya sana. Nanti
ibu jemput mereka ke dunia kita ya. Kamu sabar saja,” ucap ibuku yang perlahan
mengusap dadanya yang sangat besar menjuntai sampai ke pinggang.
NB: Cerita dibuat berdasarkan tantangan 3 frasa mas Adi
@enggakeribo dengan kata: kucing hitam, badan panas, Wewe Gombel.
mengusap dadanya yang sangat besar? Haha kampreet
BalasHapushehehe, aku ga bisa mendeskripsikan Wewe Gombel dengan baik
HapusYosh. Ini gue masukin keriba-keribo ya Haw. \:D/
BalasHapusitu kan emang Hak kamu mas Adi... \:D/
Hapusharus ya masukin foto kucing item kayak gitu? -_-
BalasHapuskan biar nambah kesan horrornya..heheh
Hapusmerinding gue haw pas baca "mereka pulang ke rumah ortunya di alam sana" ... tapiiii apaan itu mengelus dadanya yang sangat besar -___-
BalasHapusmerinding? butuh genggaman tangan???
Hapushahahaha, endingnyaaaaaa X))))
BalasHapusini cerita horor lho mbak (-_-)
Hapus