Bukan Kurus, Hanya Terlalu Tinggi

Assalamu'alaikum...

Maaf-maaf… beberapa minggu ini saya gak ngupdate blog. Laptop yang biasa saya gunakan sedang sakit dan harus dilarikan ke ruang I see u. Yah, mekipun laptopnya belom sembuh, seenggaknya saya bisa bahagia melihatmu.

Karena hal tersebut, mau gak mau saya harus mengganti aktifitas ngeblog dengan aktifitas lain. Nah, berhubung sebulan kemarin itu bertepatan dengan bulan puasa dan lebaran, aktifitas yang semakin saya tingkatkan adalah makan-makan.

Yah, meskipun badan saya kurus begini, saya juga suka makan seperti kalian yang badannya gemuk-gemuk. Iya, kalian. Gemuk-gemuk. Namun, mungkin karena takdir Tuhan, sebanyak apa pun saya makan, tetap saja badan saya gak gemuk-gemuk.

Dari itulah, saya sering diledekin sama teman-teman:

“Dasar cacingan, padahal makannya banyak, tapi tetap saja kurus. Hahaha.”

Cuma Terlalu Tinggi

Meskipun begitu, saya tidak marah kepada mereka karena saya adalah orang yang rutin mengikuti nasihat ‘bapak super’. Sebagai lelaki yang kuat, kita harus selalu berpikir positif, bertindak positif, namun jangan sampai membuat anak orang menjadi ‘positif’.

Ledekan tersebut saya anggap sebagai cambuk untuk semakin semangat mendekati gebetan. *apa hubungannya?* Karena gak ada hubungannya itulah, makanya disebut gebetan, kalo ada hubungannya, kan nyebutnya ‘pacar’. Iya, gitu. Gitu.

Setelah sekian lama merasakan ledekan ‘kurus’, saya semakin sering berpikir. ‘Pantesan kurus, bukannya makan malah mikir’. Tapi jadi orang kurus itu enak juga, kalo nyari baju, cepet dapet. Meskipun di tempat lekong lelongnya hanya ada ukuran XL, kita bisa mengecilkannya. Coba kalo orang gemuk yang dapet ukuran M, mau dibesarkaaaaan… … ...

Jadi kurus juga sangat menyenangkan saat ada kerja bakti, entah di komplek maupun di sekolah. Pasti dapet bagian yang ringan-ringan. Yang berat? Biarkan menjadi urusan orang gemuk. Kasihan, padahal mereka sudah terbebani dengan tubuh sendiri.

Saya punya temen yang badannya bongsor… waktu kecil. Dan sekarang, saat sudah besar, badannya ikutan semakin membesar. Dari sudut pandang orang lain, hidup pasti ‘berat’ baginya. Namun hebatnya, dia bisa hidup dengan beban ‘seberat’ itu. Salut untuk orang gemuk.

Namun, bagaimana pun juga nasib tubuh kita, utamakan tetap menjaga kesehatan. Karena sebagus apa pun, seringan apa pun, seberat apa pun tubuh, kalo tidak sehat, pasti akan menyusahkan diri dan oran lain. Kecuali dokter. Dia sih senang dapet pasien, iya kan?

Yaudah, sampai di sini saja ya, kalo kelamaan entar billing warnetnya bengkak. Trus, operator warnetnya ngeledekin, “Duh mas, billing warnet aja makin lama makin gemuk. Badanmu kok tetep kurus sih? Hahaha.” Kan kampret.

Terakhir, pesan saya kepada sodara saya di mana pun, yang diledekin seperti saya di atas, jangan pernah marah! Jangan sensi. Sebenarnya mereka yang ngeledekin kita ‘Banyak makan tapi gak gemuk’ hanyalah orang-orang yang iri. Karena mereka ‘sedikit makan tapi gak kurus-kurus’. Hehehe. Kesian.