Assalamu’alaikum...
Mungkin kalian pernah bertanya-tanya, bagaimana mamang penjual es krim (es dungdung) bisa membuat es krim di rumahnya? Padahal dia tidak memiliki freezer. Serta mengapa es krim yang dijualnya sejak pagi tetap membeku? Padahal cuma disimpen dalam dandang doang.
Sewaktu masih esempe, guru saya pernah menjelasakan bahwa dalam pembuatan es krim tersebut diperlukan adanya garam. Jadi di bawah dan sekeliling wadah (dangdang) tersebut terdapat es batu yang sudah diberi garam, sehingga adonan es krim bisa membeku dan terjaga dinginnya. Hal tersebut terjadi karena garam menyebabkan es batu mengalami penurunan titik beku (titik lebur).
Lalu, mengapa garam bisa melakukannya? Bukankah kalo ditambahkan garam, es batu jadi meleleh dan mencair? Kan kalo mencair, es batunya jadi tidak bisa membekukan adonan es krimnya?
Memang, warga negara-negara yang memiliki musim salju saja biasanya menaburkan garam di atas salju yang menutupi jalanan. Sehingga salju tersebut mencair. Jadi, garam memiliki kemampuan untuk mencairkan (meleburkan) es.
Mekanismenya, saat garam ditaburkan di atas es, kestabilan partikel-partikel air yang dalam fase padat (es) jadi terganggu. Partikel-partikel garam yang telah bercampur dengan es tersebut menerobos masuk ke sela-sela ikatan partikel es dan memutus ikatan-ikatan tersebut. Penjelasan singkatnya, saat kita meletakkan sebongkah kecil garam di atas es batu, maka es batu tersebut menjadi berlubang.
Hal tersebut terjadi akibat partikel-partikel es yang berada di permukaan, memisahkan diri dari gaya tarik partikel es yang berada di samping dan di bawahnya. Partikel yang berhasil memisahkan diri tersebut kemudian beralih ke fase cair. Es memiliki suhu rata-rata di bawah nol derajat Celsius. Kasus penambahan garam tadi menyebabkan es mengalami peleburan tanpa mengalami penambahan panas. Sehingga, meski berbentuk cair, suhunya tetap sama seperti es yang masih dalam keadaan beku. Hal ini yang dimaksud dengan garam bisa menurunkan titik lebur air, karena es bisa melebur di bawah titik lebur normalnya (0° C).
Lalu, bagaimana pengaruhnya dengan adonan es krim tadi?
Nah, karena dalam suatu peleburan es diperlukan energi (penyerapan kalor), sedangkan kalor tidak disuplai dari luar, maka es menyerap kalor dari dirinya sendiri. Sehingga menyebabkan suhu es menjadi lebih kecil, meskipun dalam keadaan cair. Karena kalor berpindah dari tempat yang panas ke tempat yang dingin, maka es yang sudah sangat dingin tadi menyerap kalor dari adonan es krim (kalor berpindah dari adonan es krim ke es batu yang sangat dingin). Akibatnya, adonan es krim tersebut menjadi beku.
Emang sih, lebih gampang dan mudah ngejelasin kalo bikin es krimnya pake kulkas/freezer. Tapi masa iya bersepeda jualan es dungdung mesti bawa-bawa kulkas yang dipakein power bank?
*****
Kalo menurut para tetua, garam merupakan lambang masalah dalam hidup. Makanya ada istilah “lebih banyak makan asam garam”. Maksudnya, permasalahan dan kesusahan dalam hidupnya lebih banyak. Panggunaan istilah tersebut ditujukan untuk memberi semangat pada orang lain. Meskipun memiliki banyak masalah, dia bisa membuktikan bahwa dirinya bisa melewati itu semua.
Memang, proses pembuatan es krim ini sangat mirip dengan proses kita menjalani kehidupan. Es krim merupakan keinginan. Adonannya adalah perbuatan baik yang dilakukan. Sedangkan garam adalah masalah dan es batu merupakan tekad. Ternyata es batu yang digunakan belum bisa mengubah adonan menjadi es krim. Kita masih memerlukan garam.
Sama seperti hidup, kita memerlukan masalah agar kita menjadi orang yang lebih ‘kuat’, lebih baik. Karena kebanyakan dari kita, baru meminta dan memohon dengan sangat pada Tuhan saat kita memiliki masalah. Dalam hubungan pertemanan pun, kita menjadi semakin terikat saat bisa membantu menyelesaikan masalah yang teman kita hadapi. Bukankah yang sedang terjalin dalam ikatan, juga merasa enggan berpisah karena sudah banyak permasalahan yang bisa diatasi bersama?
Es krim dan garam. Hidup dan permasalahan. Membayangkan makan es krim yang ditaburi garam memang terasa asin, pahit. Begitu pun, membayangkan hidup yang dipenuhi masalah juga terlihat menakutkan. Tapi jika kita tahu kalo masalah tersebut merupakan pembentuk baiknya hidup, pasti kita akan senang saat menjumpainya. Seperti rasa senang saat makan es krim, meski kita tahu ada peran garam yang sangat asin di baliknya.
“Ilmu tentang penggunaan garam pada pembuatan es krim memang tidak berguna untuk membeli somay, tapi bukankah tukang somay pun mau mempelajarinya, kalau-kalau warga kampungnya kepingin makan es krim. Menambah penghasilan kan?”
Salam V-sika.
(baca: Peace-sika)
Referensi dan sumber gambar:
https://detektif-fisika-doni.blogspot.com/2012/08/mengapa-pada-pembuatan-es-krim.html
https://wisata.kompasiana.com/kuliner/2014/01/10/es-puter-heboh-623655.html
https://kumpulandpbb.blogspot.com/2012/12/aku-suka-bernyanyi-karena-banyak-masalah.html
https://fonaindo.blogspot.com/2011/12/pengaruh-penambahan-nacl-pada-pembuatan.html
https://bisakimia.com/2013/11/28/ingin-tahu-proses-pembuatan-es-krim/
analogi pembuatan es krim ditambah garam dg jalan hidup, kerenlah.
BalasHapusLumayan nambahin pengetahuan :))
Semoga bermanfaat aja ya. ^-^
HapusWuidih awal bacanya berat nih tentang es-garam-kalor-pembekuan dan istilah fisika yg ga aku mengerti.
BalasHapusTapi bagus juga kalo dianalogikan dengan kehidupan kita, bagian paragraf akhir mengena banget :)
Iya sih, tapi walau berat, jangan dikiloin ya kak. Gak bakal laku.
Hapuskweren nih, dapet pelajaran ilmu pengetahuan, dan di analogi kan kedalam kehidupan. :)
BalasHapusSemoga bisa bermanfaat.
HapusAgak kaget juga si bacanya.
BalasHapusAku kira bahas pembuatan es dungdung, dibaca sampai selesai malah ada pelajaran hidup yang gak terduga-duga.
Idenya bener-bener cerdas banget lho.
Kan labelnya vsika, Pak. Kalo labelnya pake label harga, baru isinya bikin es dungdung yang sekalian dijual.
HapusOia itu es nya gak jadi asin ato gimana kalo dikasih garam?
BalasHapusYa jangan banyak-banyak. Tapi kalo es dungdung sih, garemnya gak dicampur ke es krimnya, tapi dicampur ke es batunya doang. Trus es krimnya dimasukin tempat khusus dulu/dibungkus. baru deh di kelilingi ama es yg dicampur garem tadi.
HapusPantes ada asin-asinnya gitu.. Semoga bukan upil :P
BalasHapusEmang upil rasanya asin???
HapusYoi.
HapusKalo masak sayur trus kehabisan garam, kira-kira berapa upil yang diperlukan untuk membuatnya sedap, Beb?
HapusGue udah tau soal ini dari mamang-mamang es dung-dung yang deket rumah gue. Awalnya gue kira garamnya bakalan dicampur sama eskrim, eh taunya nggak toh hahaha. Cara ngebahasnya enak :))
BalasHapusEmangnya di luar angkasa ada mamang-mamang es dungdung? @@,
HapusBerasa dijelasin sama guru fisika secara langsung. Penjelasannya detail, trus dihubungkan ke kehidupan, komplit deh pokoknya :D
BalasHapusOhiya, salam kenal dan izin follow yaaa
Salam kenal juga, Dara. :D
HapusWaalaikumsalam. Jawab salam yang selalu ada di awal postingan. :)
BalasHapusHehehe. Kalo ini gue udah tau dari dulu SD. Nonton tipi membahas garam ini. Eh, di akhir ada tambahan analoginya. Manteplah, Haw! :D
Kamu memang anak yang Sholih. Gelak men, dari SD. Aku sih masih esde taunya nangis minta dibelin es krimnya doang. @@,
Hapushmm, keren ni bro.
BalasHapuses krim bergaram yang difilosofikan dengan hidup..
emang bener ya tuh, hidup membutuhkan masalah untuk membuat kita menjadi lebih kuat! :)
Gak tau juga sih, tapi banyak yang bilang gitu. @@,
HapusYoi banget analoginya. Buat es krim perlu adanya garam kayak udah tau deh, tapi hanya sekedar tau. Tapi, di sini dapet penjelasan yang rinci. Oke banget deh Bang artikel V-sika kali ini :D
BalasHapusSemoga beneran bermanfaat ya. :)
Hapuskak, sebenarnya ilmu tentang penggunaan garam pada pembuatan es krim ini bisa loh buat beli somay, karena kalau kita bisa buat es krim sendiri maka anggaran untuk beli es krim bisa dialihkan untuk beli somay. :D
BalasHapusEh, iya. Bener juga. IQ Berbintang. :-d
HapusIni bisa lewatin Mario Teguh :D
BalasHapusBisa. Tapi biar sopan, waktu lewat jangan lupa permisi dan nganggukin kepala dulu.
HapusYg bikin aku heran tuh kenapa ya es dungdung sekarang udah jarang ada? kalah sama magnum
BalasHapusMungkin karena magnum pake dinamo terbaru dan batere fujitsu kali, Bang.
Hapus