Assalamu’alaikum...
Memiliki banyak hal akan membuat seseorang merasa keberadaannya diakui. Misalnya, memiliki banyak mobil, maka orang-orang akan mengakuinya sebagai orang yang kaya raya dan dihormati. Dengan kata lain, semakin banyak memiliki, maka seseorang akan semakin dikenal.
Namun, memiliki banyak hal juga menimbulkan efek samping. Secara tidak sadar, manusia akan merasa dirinya tidak memiliki sama sekali di saat dia memiliki hal tersebut dalam jumlah yang banyak. Contohnya, orang yang memiliki banyak uang, akan merasa dirinya tidak memiliki cukup uang, sehingga dia akan terus menerus mencari uang lagi. Lagi dan lagi. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Sifat dasar manusia
Dalam ilmu ekonomi, kita pasti pernah mendengar bahwa sifat dasar manusia adalah tidak pernah puas. Saat memperoleh satu, dia akan berusaha untuk mendapatkan dua. Setelah mendapatkan dua, dia akan mencoba untuk mendapatkan tiga, dan begitu seterusnya. Karena sifat dasar itulah, manusia akan selalu merasa dirinya tidak memiliki satu pun di saat dirinya memiliki dalam jumlah yang banyak. Sehingga manusia akan berusaha untuk memiliki lebih banyak lagi. Lagi dan lagi.
Manusia Tak Pernah Puas |
Lihat saja alasan orang berbuat baik
Sesekali boleh kita tanyakan pada pemuka agama, “Setiap hari anda beribadah, tentunya anda memiliki banyak pahala, tapi kenapa anda terus beribadah begitu? Padahal kalo dibandingkan dengan saya, pahala anda pasti jauh lebih banyak.”
Dia biasanya akan menjawab, “Pahalaku masih sangat sedikit, makanya saya selalu beribadah.” Kalo secara logika, orang yang sering beribadah pastinya banyak pahalanya. Tapi kenapa dia merasa dirinya tidak memiliki pahala? Bahkan dia malah terus melakukan ibadah dan kebaikan yang lebih banyak lagi. Lagi dan lagi.
Lihat juga alasan orang berbuat tidak baik
Orang yang berbuat tidak baik, anggap saja orang yang suka melakukan dosa, meskipun dia sudah lama melakukan perbuatan dosanya tersebut, dia tak pernah merasa bosan. Jika perbuatan dosanya itu dihitung, tentunya dosa yang dia miliki sudah banyak banget. Tapi kenapa dia terus menerus melakukan perbuatan yang menyebabkan dirinya memiliki dosa makin banyak?
"Mau berbuat apa lagi, ya? Mumpung belum banyak dosa." |
Tentunya, dia merasa dirinya sedang tidak memiliki dosa satu pun. Karena seperti yang disebutkan di awal, dalam segala hal, semakin banyak orang memiliki sesuatu, akan membuat dirinya merasa tidak memiliki satu pun. Dari itulah, karena dia memiliki dosa yang banyak, dia akan merasa tidak memiliki dosa satu pun, sehingga dia akan melakukan dosa yang lebih banyak lagi. Lagi dan lagi.
Dalam berbagai hal juga begitu
Coba bayangkan, kita memeluk (memiliki) banyak agama. Islam kita percaya, Kristen kita imani, Buddha kita yakini, Hindu pun demikian, ditambah juga kita percaya pada kepercayaan yang lain seperti Shinto dan Yehuwa. Bukankah hal tersebut akan menjadikan kita sama saja tidak percaya satu pun dari semua agama tersebut? Karena setiap agama menuntut penganutnya untuk percaya sepenuhnya pada agamanya sendiri. Dari itu, semakin kita memeluk banyak agama, kita akan sama saja dengan tidak memeluk agama satu pun. Sehingga akan menjadikan kita untuk memeluk agama yang lebih banyak lagi. Lagi dan lagi.
Banyak agama, bukan untuk dipeluk semua, tapi untuk dihormati semua pemeluknya |
Playboy juga. Ketika seorang lelaki memiliki banyak pacar. Bukankah itu artinya dia tidak memiliki pacar satu pun? Karena pacar adalah seorang pasangan yang benar-benar dicintainya. Sehingga, jika dia mencintai banyak orang sebagai pasangan, berarti dia tidak benar-benar mencintai satu pun. Iya, kan? Makanya, ketika seseorang memiliki banyak pacar, dia akan merasa tidak memiliki pacar satu pun. Sehingga dia akan mencari pacar lebih banyak lagi. Lagi dan lagi.
Cowok: "Wah belum punya cewek, nih, gue. Nyari, ah." |
Sampah juga diperlakukan begitu. Ketika hanya ada satu sampah plastik di ruangan, kita akan langsung memungut dan membuangnya. Namun berbeda halnya jika sampah di ruangan kita sudah banyak. Kita akan merasa terbiasa. Merasa sampah-sampah tersebut adalah hiasan ruangan, bukan sampah. Sehingga, bukannya kita membuang sampah-sampah dalam ruangan tersebut, kita malah menambahi dengan sampah yang lebih banyak lagi. Lagi dan lagi.
"Gak ada sampahnya, kok, malah airnya yang nyampah~" |
Hari libur pun sama. Saat liburannya hanya satu atau dua hari, kita akan merasa itu benar-benar liburan. Kita memanfaatkannya untuk refreshing atau jalan-jalan. Tetapi, saat hari liburnya banyak, kita malah bingung. Meskipun kegiatannya tetap sama jalan-jalan dan refreshing, tapi ketika di hari terakhir liburan, kita akan merasa kalo liburannya kurang. Bahkan ada yang merasa tidak liburan sama sekali. Sehingga membuat kita untuk menambah hari libur lagi. Lagi dan lagi.
Padahal udah libur setahun |
Kalo cewek belanja juga sama. Meskipun sudah memiliki tas atau sendal dalam jumlah yang banyak, mereka tetap akan membeli lebih banyak lagi. Seolah belum memiliki satu pun. Bahkan, pernah ada cewek yang punya lima helai baju dengan model yang sama. Tapi, dia tetap mau membeli baju dengan model itu lagi. “Aku belum punya yang warna itu,” katanya. Mungkin kalo warnanya sama sekali pun, tetap saja bakal dibelinya. “Biar orang lain nggak make baju samaan ama aku,” gitu pasti. Yah, makin banyak memiliki malah menjadikan cewek untuk berbelanja lagi. Lagi dan lagi.
"Kamu, kan, udah punya banyak cowok, kok, masih nyari cowok lagi, sih?" "Iya, dong. Aku kan belum punya cowok yang warna itu." |
Begitu pun denganku...
Percayalah! Di sini, aku memiliki banyak rasa cinta untukmu. Punya banyak waktu untuk mencintaimu. Namun, karena jumlah cinta untukmu yang banyak inilah, aku selalu merasa bahwa semua waktu yang kumiliki untuk mencintaimu masih kurang.
Makanya....
Setiap saat....
Aku akan mencintaimu....
Lebih cinta lagi....
Lebih cinta lagi....
Lagi dan lagi....
Sumber Gambar:
https://www.pulsk.com/468387/manusia-tak-pernah-PUAS.html
https://hafidzweb.blogspot.co.id/2015_08_01_archive.html
https://www.ummi-online.com/istidraj-ujian-kesenangan-dan-kelapangan-rejeki-untuk-orang-yang-sering-bermaksiat.html
https://dhikacruut.blogspot.co.id/2014/05/kerukunan-agama-di-indonesia.html
https://mynewsbistro.blogspot.co.id/2015/07/awas-kenali-ciri-ciri-lelaki-playboy.html
https://www.merdeka.com/jakarta/sampah-menumpuk-di-kali-cakung-jadi-sumber-bau-dan-penyakit.html
https://obraldp.blogspot.co.id/2015/04/4-kalimat-yang-sering-diucapkan-setelah.html
https://loop.co.id/articles/mau-tahu-bedanya-pertemanan-cewek-dan-pertemanan-cowok
Ini didedikasikan untuk siapa? Wkwkwk. Ujungnya curhat. :D
BalasHapusHahaha.... Iya, bang... curhat terselubung. :ng
HapusAsoyyy cak haw .. kata2 yg terakhir mengisyaratkan modus yang elegan .. bwahaha ..
BalasHapuskayaknya masih nyambung sama post yang #161 bang .. hmmm analoginya juga asik nih, playboy, memeluk agama, pahala, dosa, sampe ciri khas cewek ketika belanja ..
ya emang nggak pernah puas sih .. kalo gampang puas juga nggak bagus..
(((MODUS YANG ELEGAN)))
Hapusiya, emang masih berkaitan, sih. haha...
Huahahahahaha yang terakhirnya kampret-kampret romantis, Haw :D
BalasHapusYang cewek belanja baju satu model tapi mau beli lagi warna lain, itu aku banget. Selalu ngerasa nggak punya baju padahal yang di lemari itu apaan kalau bukan baju. Huhuhu~
Oh iya, Haw. Aku pernah ngalamin kebanyakan ide nulis postingan (yang seperti biasa, idenya ngehasilin postingan nggak penting semua), trus saking banyaknya jadi bingung dan ujung-ujungnya malah nggak nulis. Coba kalau cuma punya satu ide, pasti langsung dengan lancarnya aku nulis. :(
(((KAMPRET ROMANTIS)))
HapusKalo nanda gitu juga, nggak, Cha?
wah iya, aku juga gitu biasanya. wawawaaa...mestinya itu aku masukin dalam pembahasan. :-d
Bahahahaha. Ini orang udah enam bulan (eh beneran enam bulan ya, Haw?) masih ingat aja sama Nanda yo oloh :D
HapusLah kenapa memangnya? salahkah, Cha?
HapusNggak :D Karena kamu lelaki, jadi nggak selalu salah. Kalau cowok baru deh selalu salah. *ini apa dah*
Hapusjadi.... kapan dinda muncul lagi di postinganmu, Cha?
HapusHahaaa iya iya bener, sifat manusia memang nggak pernah puas sih. Udah punya banyak, tapi masih aja nggak merasa memiliki satu pun.
BalasHapusPlayboy juga gitu, pahala, dosa, cewek lagi belanja hahaa
Udah punya banyak, tapi masih aja beli yg modelnya sama.
''Aku kan nggak punya cowo yang warna itu. ''
Hmm ambigu nih. Warna kulit gitu maksudnya? Bhahaaa
Itu ujung-ujungnya kayak ada curahan hati. Ciyeeeh
aku juga ambigu nulisnya. hahahaha....
Hapusmungkin warna mobilnya...
ciyein juga, ah... ciyeeeeee....
Pokoknya ngoleksi dulu, termsauk ngoleksi pacar :- D
BalasHapushahahaha... good job, bang?
Hapusbang Nas udah ngoleksi berapa pacar?
:ng
tumben akhirnya cinta-cintaan, haw.
BalasHapuseh, itu yang playboy kalau diganti sama jomblo berati isinya..
karena jomblo adalah seorang yang benar-benar mencintainya. Sehingga, jika dia tidak mencintai banyak orang sebagai pasangan, berarti dia benar-benar mencintai satu pasangan saja. haha
Aku punya pacar tapi aku merasa tidak punya pacar
BalasHapusAku jomblo tapi aku tidak merasa jomblo, itu denial namanya.
Cuma yang pasti untuk bisa mempunyai satu saja butuh usaha yang keras, apa jadinya kalau kita punya 2 atau lebih. Duh bingung aku komen apaan..
oh, itu denial ya namanya. makasih, Ki, aku baru tau kalo sebutannya. :-d
Hapushahaha...aku juga jadinya gatau ini mau nanggepin apaan.
Paling sering yang libur berasa nggak libur. Ya soalnya liburannya nggak punya target mau bikin liburannya kek gimana. Sekarang gue kalo liburan malah punya target ngapain aja (loh, jadinya nggak liburan dong?). Hahaha
BalasHapusRif... Rif...hahaha... orang liburan mah biar gak banyak yg dipikirin. ini malah liburan dipake buat mikirin liburannya gimana... :D
HapusEnding yang nge-jleb Bang Haw. Hahaha
BalasHapusMungkin sama halnya dengan ilmu pengetahuan. Semakin banyak ilmu yang dia punya, dia akan merasa rendah hati. Seeperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Dan pada akhirnya dia akan mencari ilmu yang lebih banyak.
wa iyaaaaa.... tentang ilmu juga, ya,....mantep...
Hapus:_d
Iya juga. Kalo dalam seminggu libur cuma sekali itu rasanya nikmat, ya. Entah itu hanya untuk istirahat ataupun refreshing jalan-jalan. Giliran dalam seminggu libur terus itu justru terasa biasa aja. Ntap nih teorinya, Haw. :))
BalasHapusOiya, berarti yang komentar di blog gue juga jangan banyak-banyak, ya? Nanti malah kayak nggak merasa memiliki pembaca setia. Eh, ini termasuk gak? Huhu. :(
maklum, yog, sifat alami manusia... hahaha....
Hapuswa wa wa.... nggak tau deh kalo yang itu. belom pengalaman. mungkin kamu mau memberitahukan hasilnya entar, yog.... :D
Wahahaha setuju ! Banyak memiliki membuat orang merasa tidak memiliki satu pun, sama kayak cewek, punya banyak baju tapi selalu bilang gak punya baju tiap kali mau keluar (ke kampus, jalan-jalan, dll) padahal lemari udah mau muntah karna banyak isinya, akhirnya beli lagi baju baru. Hahah~
BalasHapuswahahaha... sama kayak Icha ini mah.
Hapusudah...sedekahin ke sini aja itu bajunya....
:-d
Bang Haw balik ngeblog lagi, yeay \m/
BalasHapusBener banget, kalo punya banyak itu pasti ngerasa nggak cukup. Kayak dulu pas SMA, pas lagi kenceng-kencengnya ngoleksi komik, aku beli banyak judul karena satu judul aja ngerasa kurang. Akhirnya aku sadar ketika uang nggak cukup buat menuhin banyak judul :'(
beda ponco bedaaaaaa...
Hapus:D
itu berarti komoiknya masih sedikit, belum memenuhi syarat banyak. dan kalo pake teori ini, mestinya komiknya yg berasasedikit, bukan uangnya.....
Tumben si Arsitek curhat :'D
BalasHapusKhas banget deh tulisannya. Dari yang tadinya berlawanan sama persepsi umum, setelah dijelasin jadi masuk akal.
2016 Nggo. nyoba-nyoba hal baru. hahahaha
HapusSalam kenal, Bang!
BalasHapusTulisannya bagus. Tapi aku gagal fokus sama endingnya yang "Iya dong, aku kan belum punya cowo yang warna itu" Haha :D
salam kenal juga.... :)
Hapushahaha... itu memang pengecoh. aku juga gatau apa maksudnya... :D
sejujurnya, pas baca aku menunggu kemana arah sebenarnya dari topik "banyak memiliki" ini. dan sampai ujung, aku merasa tertipu. hahaha XD
BalasHapusnanti kalo udah kebanyakan ke tipu g akan ngerasa lagi ke tipu
Hapushahaha... padahal niatnya bukan untuk tipu-tipu, loh..
Hapus;)
makin banyak mantan makin ga ngerasa punya mantan bgeitu kali ya.
BalasHapusIya. kan ada itu yg gamau mengakui kalo itu mantannya...
HapusWah, curhat yang diselubungi observasi ini mah. Tanda-tanda mau nyebar undangan~~~
BalasHapusTapi, bang... Yang berlebihan itu gak selamanya baik, termasuk dalam hal cinta-cintaan, wkwk. Eh atuhlah. Jejombloan sepertiku mana paham masalah ginian :v
Kalau jumlah cintaku sih gak banyak, bang. Cuma satu. Cuma sekali. Limited edition. Tapi untuk selamanya. Huwahaha.
*ikutan Icha kabur naik buraq*
iya. undangan orang lain. kan ngebantuin.
HapusIya, itu maksudnya lebih banyak, bukan berlebihan, kok, Dar..
Iya iya iyaaaaaaa.... sesenangnya kamu aja deh, Dar...
:-d
bener banget bang haw, manusia gak pernah puas :') hiks. hiks..
BalasHapusiya, Lam...
Hapusoh well, tulisannya kocak ini anak satu. Kalau manusia nggak pernah puas kapan bersyukurnya ya haw? hehe :)
BalasHapusenggak tau... mungkin ketika ngeliat orang lain kepleset kali... kan ada itu kalo orang kepleset diteriakin, "SYUKUUUUURRRRR!!!!"
HapusHahahaha... bawaan laper...
BalasHapus:ng
Membaca-membaca dari atas ke bawah, dari depan ke belakang, kanan ke kiri, eh endingnya ternyata curhat hahaha itu tulisan buat siapa bang haw?
BalasHapusbaca dari depan ke belekang ini gimana, Fan? baca di balik gitu?
Hapusbuat.... .... .... ... buat-buat aja.