Assalamu’alaikum...
.
“Apa impianmu dalam hidup ini, kawan?”
tanyaku.
“Menikah dengan Tania,” ucapnya.
“Kan, tinggal lamar saja?”
“Nggak semudah itu. Apalah gue ini... Dari
segi materi kurang. Sering dihina dan nggak bisa ngebalas. Jangankan baju,
celana dalam juga cuma punya satu,” jawabnya merendah.
***
Kita beralih sejenak. Pernahkah kalian mendengar
kisah Cinderella? Perempuan yang mendapatkan cintanya dengan bermodalkan sepatu
kaca. Mari kita kenang sebentar kisah singkat Cinderella yang sangat
menginspirasi tersebut.
Ada sebuah kisah, tentang dara jelita
Hidup selalu penuh dera dan siksa
Datang sebuah berita, tentang adanya pesta
Pangeran mencari permaisurinya
Cinderella pun tiba, dengan kereta kencana
Sepatu kaca hiasi kakinya
Semua mata terpana, akan kedatangannya
Pangeran pun jatuh cinta padanya
Waktu terus berganti, dentang jam pun
berbunyi
Cinderella pergi..
Cinderella...
Cinderella...
Ian Kasela menceritakannya cuma segitu saja.
Padahal, yang paling menarik dari kisah Cinderella adalah kejadian setelahnya.
Saat Cinderella pergi tengah malam itu, sepatu kaca Cinderella tertinggal sebelah.
Dan apa yang pangeran lakukan? Dia menyuruh semua perempuan di wilayah
kerajaannya mencoba sepatu tersebut. Nggak tahu juga kenapa mesti dicoba,
bukannya nyari orang yang memiliki sebelahnya.
Sepatu kaca Cinderella |
Setelah beberapa rumah didatangi dan menyuruh
anak perempuan pemilik rumah tersebut mencoba, ditemukanlah gadis yang kakinya
pas. Jangan tanya lagi maksud pas di cerita tersebut yang seperti apa, saya
juga tidak tahu. Karena kalo dalam keseharian, pas dipakai itu maksudnya yang
nggak pas-pas banget dan walo ukurannya beda, satu sepatu bisa pas dipakai oleh
orang yang berbeda. Tapi terserah lah, yang jelas, mereka kemudian menikah dan
hidup bahagia selamanya.
Lalu, apa yang kita dapat?
Cinderella itu orang miskin, sering disiksa
dan dihina oleh keluarganya sendiri. Tapi dia bisa mendapatkan pangeran yang
tampan dan kaya raya. Klise memang, tapi tak ada yang tak mungkin.
Dalam beberapa kisah, baik sekadar dongeng
maupun kisah nyata, orang-orang besar yang dianggap sebagai orang sukses selalu
berawal dari siksaan, hinaan dan kemiskinan. Iya, kan? Berarti poin pentingnya
adalah kalo mau jadi orang sukses dan bahagia selamanya kelak, segeralah jadi orang miskin yang
dihina. Itu poin penting pertama.
Jadi miskin untuk sukses |
Lalu, kenapa banyak orang miskin di negara
kita tapi tidak mencapai kesuksesan? Itu jelas, karena di negara kita, orang
miskin itu adalah orang paling mulia. Paling dihargai dan dihormati. Padahal,
syarat penting untuk menjadi sukses/kaya, orang miskinnya mesti dihina, dicaci
bahkan disiksa dulu.
Kalo nggak percaya bahwa orang miskin di
negara kita ini mulia, lihat saja kebijakan negara. Semua yang dipentingkan
adalah orang miskin. Anggaran negara semuanya didedikasikan untuk orang miskin.
Kartu-kartu pintar, kartu sakit, kartu internet semuanya difokuskan untuk orang
miskin. Beasiswa? Untuk orang yang tidak mampu (miskin). Premium apalagi. Tiap ada
pengeluaran untuk hal lain, pasti bakal dihujat dengan dalih “Tidak
mementingkan rakyat miskin” atau “Masih banyak rakyat miskin yang kelaparan”.
Iya, kan?
Makanya, belum banyak yang sukses, karena
orang miskinnya nggak dihina. Malah, dimuliakan dan paling dipentingkan.
Masa iya jadi orang miskin itu kunci kesuksesan?
Sedikit kita bicara tentang SARA. Agama mayoritas
di negeri ini adalah islam, dan dalam islam, orang miskin itu adalah orang yang
peluang masuk surganya paling besar. Sampai-sampai, Baginda nabi dalam doanya
mau dilahirkan sebagai orang miskin. Ingin tinggal bersama orang miskin dan
mati bersama orang miskin.
Beda banget ama umatnya yang sering meminta
jadi orang kaya. “Biar bisa menolong dan membantu menyumbang bagi orang miskin,”
katanya. Dengan Tuhan aja tawar-menawar peran. Sok minta peran jadi pembagi
rejeki.
Padahal, Tuhan sangat menyukai orang
miskin. Dia akan meninggikan derajat orang miskin yang meski tak memiliki
materi tapi tetap bersyukur, meski kelaparan tapi tetap ikhlas, serta orang yang
meski dihina tapi tetap bersabar. Sama seperti Cinderella itu, walo sering disiksa dan dihina,
dia bersabar, tak pernah membalas. Itu poin penting kedua.
Apakah dua poin itu cukup membawa kesuksesan menggapai impian?
Tidak. Masih belum. Dalam cerita
Cinderella, bagian pentingnya adalah saat dia meninggalkan apa yang jadi
miliknya. Sepatu kaca. Karena sepatu kaca yang ia tinggalkan tersebutlah yang
menuntun pangeran menemukan Cinderella dan membuat Cinderella jadi istri
pangeran serta menjadi kaya raya.
Padahal, di zaman itu, nggak ada orang yang
punya sepatu kaca seperti itu. Artinya, itu sepatu yang sangat berharga. Dan si
Cinderella dengan begitu saja meninggalkannya. Padahal tinggal putar badan,
pungut, dan ambil. Takut ketahuan kalo dia miskin? Nggak ngaruh juga, toh di
akhir cerita, sepatunya pas di kaki Cinderella saat masih berpenampilan miskin.
Tak akan mengubah inti cerita.
Tinggalkan jejak/berinvestasi untuk kesuksesan |
Berarti, untuk mencapai kesuksesannya,
Cinderella mesti meninggalkan apa yang dimilikinya. Sebagai jejak, sebagai
penanda. Sebagai investasi. Bukankah semua motivator dan orang besar juga mengatakan hal yang
sama? “Berkaryalah! Tinggalkan jejak dalam sejarah” atau “Menulislah! Agar kalian
tetap terus hidup meski badan kalian telah mati”. Jadi, meninggalkan sesuatu yang kita miliki sebagai
jejak penanda bahwa “itu aku”, sangatlah penting. Karena kalo
salah-salah, malah dikira itu milik orang lain, dan orang lain lah yang akan
mendapatkan kesuksesan. Kan nggak lucu.
Oke. Poin ketiga sudah kita dapatkan.
****
Lalu, apa impianmu, kawan?
“Udah dibilangin, menikah dengan Tania!”
“Bisa. Kamu sudah memenuhi syarat. Miskin
dan sering dihina. Tinggal meninggalkan jejak bahwa itu kamu.”
“Emangnya apa yang mesti gue tinggalin
sebagai jejak? Kagak punya hal yang berharga gue.”
“Itu, yang satu-satunya kamu miliki. Celana
dalam. Lagian, nggak ada lelaki lain yang punya celana dalam dengan motif
seperti itu serta tiga bolongan kecil di bagian belakangnya.”
“Hah?”
“Skenarionya begini. Kamu datang ke rumah
Tania pas hampir malam ketika orangtua Tania sudah mau pulang dari
pekerjaannya. Kan, ayah ibunya itu bekerja kantoran. Hampir malam atau sore itu
kan waktu buat mandi, jadi, jika kamu bisa menemukan waktu yang tepat antara
orangtuanya pulang dan Tania sedang mandi, kamu bisa meninggalkan celana
dalammu di kamar Tania dengan cara dimasukin melalui jendela atau ventilasinya.
Celana dalammu sebelumnya mesti diolesin putih telur. Usahakan jatuhnya di
lantai dekat tempat tidur atau di atas tempat tidurnya.
“Lalu, ketika orangtuanya datang dan
memeriksa kamar anaknya dia akan menemukan celana dalammu di sana, sedangkan
Tania sedang mandi. Itu menjadi pemikiran bagi orangtuanya. Celana dalam lelaki
di kamar anak gadisnya dan anak gadisnya sedang mandi. Wuih..
“Dan seperti kisah Cinderella, tinggal
menunggu waktu aja buat orangtuanya nemuin kamu dengan mencocokkan celana dalam
yang dia temukan. Makanya tadi aku saranin pake celana dalam, jangan kondom. Susah
ngecocokinnya.”
“Lalu, apa nanti gue akan berhasil dan
sukses menikahi Tania?”
“Ya, nggaklah. Kamu bakal dapet hinaan dan
cacian. Kalo mau sukses menikahinya, mah, sana kumpulin modal dan segera lamar.”
“Trus, ngapain lu nyaranin skenario begitu?”
“Biar tulisannya rada panjang. Kali aja ada
yang mau praktikin skenario begituan dan malah berhasil. Kan, udah banyak
contohnya yang menikahi perempuan cuma dengan modal aku akan bertanggung jawab.”
Sumber Gambar:
http://rebeccahains.com/2015/03/13/in-disneys-cinderella-courage-and-kindness-are-a-victims-strengths-but-a-films-weakness/
http://sumsel.tribunnews.com/2015/10/30/dulu-ditinggal-istri-karena-miskin-sekarang-ia-jadi-pria-kaya-raya
http://akhwatperindusurga.blogspot.com/2012/11/tips-agar-bisa-sabar-dan-ikhlas-dalam.html
http://ekbis.sindonews.com/read/1058296/34/15-perusahaan-as-akan-berinvestasi-di-indonesia-1446473253
Haaaaaw. Itu yang kasih saran buat pemuja Tania itu Wira ya? Mesum gitu sarannya. Segala pake putih telor. Itu buat apa sih? :/
BalasHapusNgg... bener juga. Perasaan anak yang terlahir dari keluarga yang berada itu jarang yang sukses. Kalaupun sukses, biasanya karena ada campur tangan orangtua. Atau faktor beruntung. Atau apalah. Soalnya mereka sudah terbiasa dimanjakan, dan nggak pernah berpikiran buat nyuksesin diri. Toh udah ada harta yang muasin.
Jadi poinnya, kalau mau sukses, nggak boleh minder apapun keadaan kita. Termasuk miskin. Malah itu yang bisa memacu semangat buat sukses, demi mensejahterakan diri dan biar ngelepasin diri dari kejenuhan jadi miskin melulu. Miskin juga bisa meninggalkan karya, atau bisa meninggalkan amal baik selama hidup di dunia biar namanya terkenang ya. Gitu nggak sih Haw? Huahaha aku ngomong apa sih :D
Itu... kalo secara penampakan di kain, putih telur ama air money itu sama saat keringnya. gitu..
HapusIya. Kebnayakan gitu. yang di film-film dan di buku-buku juga gitu. Mungkin emang polanya kali mesti miskin atau diejek/dihina dulu baru sukses/kaya.
Iya, Ichaaaa... begitu. Bener, kok, itu. kagak ada yang salah dengan kesimpulanmu. :-d
Anehnya knapa pas sepatu kaca yg ditinggalin satu di istsna ga berobah ya...kan pnampilan doi langsung brubah lg jadi upik abu pas jam 12 teng #mungkin ibu perinya lupa
BalasHapusHaw analogi yg terahir kok pake celdam sih haha
Mungkin bikin sepatu kacanya pake sihir permanen. atau mungkin sepatu kacanya gak berubah karena takut ketahuan. sepatu kacanya pandai menjaga diri.
Hapusitu buat aneh-anehan aja, mbak. soalnya kepikiran begitu saja pas mikirin kisah cinderella. :ng
Memang penuh misteri kalau membahas cinderella, yang saya aneh kok sepatu bisa ngubah wajah dan penampilan, klau ada sepatu kaya gitu saya beli langsung. hehehe
BalasHapusHahaha... iya. namanya juga dongeng, asalngena aja ceritanya. tapi kalo sepatu kaca, itu nyucinya boleh pake sanlait nggak, ya?
HapusJadi tulisannya ngajarin biar jadi miskin gitu?
BalasHapusTapi rasanya pas banget ya bacanya, cuma baca yang terakhir bikin janggal. Bandingin sepatu kaca sama celana dalam robek 3 itu rasanya jauh banget kek bumi ke saturnus.
Iyaaa... menganjurkan jadi orang miskin. :ng
Hapushahaha... iyo, Ki, emang jauh. tapi mirip-mirip. kalo jaman dulu, spetu yang ketinggalan, kalo jaman sekarang pakaian dalem yang ketinggalan di kosan. =(
Udah serius-serius baca poin satu dan dua eh pas endingnya sarannya ngaco, gubrak. Ada-ada aja ini anak. Haha
BalasHapusGue suka sama gambar diatas, bagus maknanya. Menyoal tulisan ini, gue baru ngeh dengan alur logika tentang kata "orang miskin" yang lo buat ditulisan ini, sumpah, ini bener-bener out of the box, keren. :)
Ya yang terakhir jangan dianggep, ambil yang bagusnya, tinggalin yang buruknya. kayak pangeran, sepatu kacanya bagus, makanya diambil.
Hapuswa wa waa..terima kasih kalo suka. :)
Intinya sih merasa cukup kan, bang? Terminologi kaya-miskin, gagal-sukses itu kan indikatornya kurang jelas gimana, kalau menurutku~
BalasHapusBang, itu gak guna kalau pakai putih telur. Ngapain, gak bisa di tes DNA juga ckck.
Nah yang di paragraf terakhir itu aku juga sering bingung. Enak banget yak mau nikahin anak orang dengan jalan pintas begitu. Elah, mau tanggung jawab katanya. Kalau orang yang bertanggung jawab itu ya dari awal, niat dan cara yang dipake udah bener. Lah ini, balagak aja mau tanggung jawab. Tanggung jawab paan. Hih ngeselin. Tanggung jawab pale lu *emosi*
Iyo, Dar. Emang nggak jelas karena nggak ada satuan internasionalnya. Bisa saja miskin menurut kita, kaya menurut orang lain. ini artikel dengan anggapan sukses/kaya sesuai dengan keyakinan masing-masing aja. @@,
HapusIya. Tau. dikasi air panas juga langsung ketahuan. Sasarannya bukan itu, tapi psikologi ama emosi orangtuanya. Kalo berkaitan dengan anak dan kepercayaan serta kehormatan, orangtua akan melupakan pikiran jernih dan mementingkan ego. Jadi, dengan membuat situasi yang tepat dan umpan yang pas, kemungkinan membuat anggapan itu perbuatan terlarang semakin besar. gitu.
Iyo, Dar. aku juga bingung. sampe pernah aku bikin postingan khususnya dulu dengan judul "Semua berubah saat tanggung jawab mewabah". :ng
Bisa sih bang, kalau sasarannya ke psikologis orang tua, tapi kan buktinya gak cukup kuat kalau diusut :p
HapusEh iya? Pernah sampai dibikin postingan khusus, bang? Minta link dong, pengen baca~
Emang.... makanya itu dibilangin gabakal berhasil, malah bakal dapat hinaan dan cacian. :ng
HapusIyo, pernah. di sini kagak bisa nyisipin link, dicopas juga susah, masuk gugel aja, ketik "howhaw.com tanggung jawab"
asik tuh saran dengan putih telurnya sangat menggugah selera saya...bikin yang lebih menyerempet lagi yah
BalasHapusyawla... yang lain protes, si akang malah minta yang lebih lagi... hadeuhh @@,
HapusBagaimana caranya menikah dengan Tania hanya dengan modal celana dalam?
BalasHapusPecahkan telur di celana dalammu. Bawalah celana dalam tersebut di kerumunan orang. Berkoarlah bahwa kamu bisa bertelur, buktinya telur tersebut pecah di celana dalammu. Niscaya, dengan kekuatan media sosial sekarang ini, kamu akan jadi terkenal. Diundang di berbagai talkshow. Jadi bintang iklan. Jadi bintang Ftv. Uang tersebut gunakan untuk meminang Tania. Done
Jangan lupa undang gua kalau lo sukses. Kalau gak sukses, undang saja Haw
hahaha... ampun dah, Man. tapi itu emang udah kejadian, sih, yang tentang petelur. gak logis, tapi malah bisa mendatangkan keuntungan.
Hapussukses gak sukses gue minta undang, asal ada prasmanannya. dibayarain makan, transportasi dan akomodasi. :ng
Aduh, awalnya wktu mngikuti poin perpoin hingga smpe ke poin ketiga smuanya jadi masuk akal.
BalasHapusHingga smpe ke penyelesaian nya smuamya jadi ekstrim. Gokil gw jdi ngakak pas clana dlam dsurh truh ddekat kasur trus diolesin putih tlur,smpe sgitunya ya hshahh.
Kalo gitu, resapi aja penjelasan tiap poinnya, kalo baik ambil, kalo jelek dibenerin. :D
HapusHahaha..namanya juga usaha, dan usaha orang freak itu emang rada-rada, sih. :ng
Bang, gue baca liriknya ian kasela pake nada masak :(
BalasHapusOh berarti gue harus dihina, dicaci maki dulu untuk bisa jadi orang sukses. Hahaaa
Hina gue bang. Hina aja, nggak papa.
Awal baca gue udah serius bang.
Makin ke bawah kok sarannya leh uga buat ditiru. Hahahaa
Segala pake putih telur. Bhahahaaa
Lain kali kalo nemu lirik begitu, bacanya pake ayam goreng aja, pake kuah juga, sayur, biar kenyang.
HapusHahahha... teori cerita dan perfilm-an sih gitu. tapi aku nggak mau dapet peran yang ngehina. :D
Emang gitu, Ul, manusia emang selalu ngaku serius di awal, tapi kemudian... ... ... =(
Oh, jadi sabar itu nggak ada batesnya, ya? Kalo orang bilang "Kesabaran gue udah mau habis" itu gimana dong? :))
BalasHapusJadi, yang gue dapet dari tulisan ini: menulislah biar tetep hidup meskipun udah mati. :D
Kok rada nggak konsisten nama tokohnya, Haw? Ini Cinderella apa Cinderalla? Eh, malah dibahas. :(
Hahaha... aku diajarinnya gitu. sabar itu bukan sesuatu yang terstandar jumlahnya, tapi merupakan sebuah pilihan yang baik. mau bersabar apa nggak. :D
Hapuswa wa wa...ada yang typo satu. bentar gue edit dulu. thanks, Yog.
iya, orang miskin di negara ini hidup nyaman, 'untuk apa bekerja keras jika sudah nyaman?' begitu kata mereka.
BalasHapusDari kisah indah Cinderella, lalu saran putih telur, ahahaha...
Wuih....iya, nyaman karena bebas menyalahkan negara dan banyak yang ngebela. =(
HapusLah, iya juga ya. Biasanya orang-orang sukses memulai semuanya dari nol, kemudian dipandang sebelah mata, jadilah dia sukses.
BalasHapusIya, Rob. Ide dasarnya emang dari itu. :D
Hapusiya, kayaknya bener haw, sukses harus dari miskin dulu, dari situ kita lebih banyak mikir, lebih keras usaha, lebih giat ngedo'a dan segala macemnya. pasti lambat laun tercapai kesuksesannya. beuh :v
BalasHapuseh, ada bunus tutorial buat nikahin cewek juga haw haha
Wuoh... sungguh bijaksana anda, Er... :-d
Hapusbonus... itu racun kalo diterapin, bisa mendatangkan kematian. :)D
btw, gue udah hina belum sih. Gue sering banget nih bang, di hina :'D
BalasHapusgue mo kayak cinderella, nanti nikah sama melody JKT48, bisa gak bang :''D
Nggak tau, lam. Mau dihina atau nggak, udah hina atau belom, yang penting tetap bahagia aja.
HapusBisa Lam bisaaaaaa.... tinggalin aja sepatu converse yang isinya cincin berlian dengan selembar kecil surat lamaran. xD
Kalo mau kaya tapi males kerja, mah gampang. Culik anak gadisnya direktur, terus hamili, biasanya kan disuruh nikah hahaha *senyum jahat* *becanda*
BalasHapusbtw anak anaknya hary tanoe itu cakep cakep loh.. apalgi itu si valencia sama si clarissa :')
Yawlah bang Fandy.... jangan dikasih tau kalo anaknya cakep, entar jadinya kepengin.... :ng
Hapus