Assalamu’alaikum…
Pernahkah terlintas di kepala kalian untuk bunuh diri? Ketika menghadapi berbagai situasi dan permasalahan dunia yang memberi tekanan hebat pada pikiran dan jiwa, saya terkadang memiliki pikiran demikian. Namun, karena sedari kecil dididik untuk berakhlak baik, saya nggak pernah mencoba merealisasikan pikiran tersebut.
Guru ngaji saya pernah bilang, membunuh itu perbuatan yang dilarang. Baik membunuh orang lain atau pun membunuh diri sendiri. Balasannya pasti berupa siksa dalam kubur. Sehingga, ketika bunuh diri, yang niatnya agar terlepas dari segala masalah, malah menjadikan masalah tersebut tak berkesudahan.
Misalnya, bunuh diri karena nggak tahan sakit hati dihina tetangga. Karena bunuh diri itu perbuatan yang dilarang, otomatis bakal dapat siksa. Eh, siksaannya malah berupa hinaan tetangga. Kan, sia-sia~
Lompat tidak ya~ lompat tidak ya~
Namun, permasalahan niat bunuh diri itu nggak bisa disepelein, sih, nggak bisa dijadiin olok-olokan “dasar lemah” gitu. Karena bisa-bisa malah menguatkan tekat orang tersebut untuk bunuh diri. Kak Seto yang berperawakan tenang dan teduh aja hampir bunuh diri dulu karena nggak tahan ledekan. Beliau membatalkan karena ketika pisau yang dipegangnya dan akan ditusukkan ke perutnya, beliau merasa kesakitan kena ujung pisaunya. Ini beneran.
Agar pikiran mau bunuh diri tersebut bisa hilang, saran orang-orang, kita dianjurkan melihat lebih jauh berkah yang kita terima selama ini. Serta melihat orang lain yang mungkin keadaannya lebih parah dari kita. Kalo diingat-ingat lagi, memang ada hal-hal luar biasa, sih, dalam hidup saya yang mungkin orang lain belum mengalaminya.
Arti sesuatu yang luar biasa
Luar biasa merupakan ungkapan akan sesuatu yang lebih dari standarnya. Luarnya biasa, tapi bisa bertindak “WAH”, begitulah kira-kira. Sesuatu yang luar biasa selalu bisa membuat orang kagum, takjub dan tercengang. Hampir semua orang suka/tertarik dengan hal luar biasa. Makanya sekarang banyak judul-judul berita yang dibuat seolah luar biasa. Padahal ampe dalam-dalamnya juga biasa aja. Ampas.
Namun, sesuatu yang luar biasa tidak hanya tentang hal yang positif. Melainkan juga hal yang negatif. Tak jarang, kan, kita mendengar ada yang memaki, “itu anaknya begonya luar biasa” atau “bau badannya luar biasa”. Nah, dalam kejadian luar biasa yang pernah saya alami juga terdapat kenegatifan yang luar biasa.
Kejadian luar biasa dalam pendidikan
Sebagai siswa yang pernah bandel, selama bersekolah saya belum pernah dapat nilai nol. Ini menurut saya luar biasa. Karena semua teman kelas saya pernah dapat nilai nol. Paling rendah nilai saya itu… …. …satu. Pada pelajaran IPS kelas 4 SD. Waktu itu tiba-tiba ada ulangan harian padahal saya baru masuk sekolah setelah dua minggu terkena sakit. Cacar air kalo nggak salah.
Nggak ada belajar apa-apa, tahu-tahu ulangan aja. Luar biasanya, saya masih bisa menjawab satu soal dengan benar. Waktu itu pertanyaan yang benar saya jawab adalah tentang berapa jumlah provinsi di Indonesia. Soal lainnya yang tentang baju, rumah dan tarian adat, saya nggak tahu sama sekali.
Selain karena nggak pernah dapat nol selama sekolah, ketika SD, saya juga jadi siswa satu-satunya yang dihina gurunya sendiri di depan kelas. Karena saya lama nggak masuk sekolah, saya dikatain dan diberi label Hawadis nyong-nyong. Guru itu yang ngatain dan ngajak ngebully. Luar biasa, kan?
Kalian tahu nyong-nyong? Kalo di film Warkop DKI, itu minyak yang dipakai bencong yang baunya bisa menyengat orang di dekatnya. Sehingga yang bencong itu jadi terlihat cantik. Dalam kasus saya, itu artinya orang yang bodoh, malas dan jeleknya luar biasa.
Pake minyak, dulu...
Dan kalian tahu siapa gurunya? Dia tetangga satu rumah di samping rumah saya. Yang dulu sempet minjem lahan tanah keluarga saya untuk alasan akan dijadikan langgar (tempat anak-anak ngaji), tapi kenyataannya dibangun jadi rumah sendiri. Yang ketika diperkarakan dia bilang tanah itu emang dikasih tanpa syarat apa-apa. Karena keluarga saya buta huruf, tidak tahu tentang hal surat-surat tanah di kala itu, kami cuma bisa mengikhlaskan. Luar biasa, kan?
Kejadian luar biasa dalam kriminalitas
Bukan, saya belum pernah melakukan tindak kriminal. Namun, saya jadi korban. Jadi, saat itu—dan sekarang—saya tinggal di daerah yang namanya Pulau Tayan. Sebuah pulau yang dulu hanya bisa dicapai menggunakan sampan untuk menyeberang. Sekarang, sih, sudah ada jembatan Kapuas Tayan (yang di media ditulis sebagai Jembatan Pak Kasih) yang menghubungkan dengan daratan di seberangnya.
Pulau Tayan setelah dibangun jembatan
Walau ukuran pulaunya kecil dan bisa dikelilingi dengan bersepeda selama 1 jam, penduduknya tak mau ketinggalan teknologi dengan membeli sepeda motor dan dibawa ke pulau tersebut. Karena masih awal-awal musim orang pakai motor, fasilitas penyeberangan untuk motor masih belum ada. Sehingga jika mau menyeberangkan motor, kita harus membayar beberapa orang penambang (sebutan bagi pengemudi sampannya) karena ketika sampai, motor tersebut harus diangkat ramai-ramai, terlebih jika air sungainya surut.
Dulu papannya ini hanya tangga kayu selebar 1 meter
Dengan keadaan demikian, otomatis nggak bakal ada yang mau maling motor. Bawa kabur keluar pulaunya susah. Namun, luar biasanya, saya jadi orang pertama yang motornya hilang dalam keadaan yang nggak mungkin tersebut. Kejadiannya setelah malam lebaran beberapa tahun lalu, saat kumpul dengan keluarga besar dan membicarakan akan liburan ke mana di hari ketiga lebaran.
Saat tidur malam, ibu saya terbangun karena gelisah, beliau nggak tenang dan keluar membuka pintu rumah tanpa tujuan. Kira-kira jam menunjukkan pukul 03.00 WIB. Saat itu beliau kaget, karena motor saya (yang baru berumur 3 minggu) raib. Semua ditanyakan apakah ada yang memakainya. Tidak, kunci motornya ada di saya. Lalu kami pun panik dan mulai menghubungi polisi yang dikenal. Lebaran polisi libur. Luar biasa, kan, timingnya?
Kami, yang terdiri dari saya, adik, lima sepupu yang nginep, abang ipar, ayah, paman, bibi, lalu berpencar dengan maksud berkeliling pulau mencari. Saya, abang ipar dan dua orang sepupu, mencarinya dengan memutari dari arah kepala pulau yang di arah timur. Keluarga lainnya mencari dari arah buntut pulau yang di barat. Titik pertemuannya di tengah pulau bagian selatan.
Kepala pulau saat pasang
Di kepala pulau, tiap air sungai surut, selalu timbul pasir. Jadi dasar sungainya berupa pasir, ketika air surut, jadilah pantai dengan air sungai. Tempat itu strategis untuk menaikkan motor ke sampan, karena dari pasir pantainya bisa langsung di angkat ke badan sampan. Saya mengajak keluarga saya itu menuju ke sana.
Kepala pulau saat surut
Ketika akan sampai di kepala pulau, pantainya masih sekitar 300 meter, di depan puskesmas kami berhenti karena aba-aba abang ipar. Memang, jalan menuju pantainya itu gelap dan jalannya masih setapak. Kami berhenti di depan puskesmas yang kalo lurus menuju pantai, dan ke kanannya itu tikungan jalan untuk memutari pulau.
Sekelebat saya melihat ada gerakan dari tempat gelap menuju pantai. Saya reflek hendak mengejar berlari ke arah pantai, kali aja di situ teriakku. Namun, abang ipar saya mencegah. Katanya,
“Jangan ke sana, kalo di sana ada malingnya dan bawa senjata, kamu bisa mati. Mending kita cari ke arah kanan memutar pulau.” Dan itu diiyakan ama dua orang sepupu saya.
Saya kapitalkan. KALO DI SANA ADA MALINGNYA.
Jadi karena takut ada maling, kami harus nyari ke arah yang berbeda. LAH, KAN, KITA EMANG LAGI NGEJAR MALIIIIIIINNNNGGGGG.
Gimana? Luar biasa, kan? Dan saya mau nggak mau ikut mereka aja walo pikiran ke arah lain. Akhirnya? Ya, nggak ketemu. Malahan, di jalan mengitari pulau, saya ketemu dan dibentak ama polisi dan ditanya alibi. Dengan kesal saya jawab, “SAYA YANG KEHILANGAN MOTOR, BAPAAAAAAKKK”. Lalu saya balik ke rumah. Bodo amat ama pak polisinya.
Ketika pagi dan mentari bersinar dengan terangnya, abang sepupu saya yang mencari dari arah buntut pulau memberi kabar dan pertanyaan. Dia melihat ada jejak sepeda motor di kepala pulau, di pantainya, dan menunjukkan foto jejak ban tersebut. Apakah sama dengan jejak ban motor saya. Karena di tanah depan rumah masih ada jejak ban motornya saat di parkir, terlihat jelas kesamaannya.
Jadi beneran itu maling. Syukur, ya, nggak dikejar ke arah pantai. -_-
Setelah kejadian tersebut, walo akses penyeberangan motornya susah, orang-orang di Pulau Tayan yang punya motor, mulai menaikkan motornya ke atas rumah. Iya, menaikkan. Karena rumah di Pulau Tayan berupa rumah panggung yang ketinggain dari jalan umum minimal 70 cm. Jadi pada kompak bikin jembatan papan portable agar motornya bisa naik.
Luar biasanya, dua bulan kemudian malingnya tertangkap
Siang hari di kejadian tersebut, ibu saya langsung menyebutkan nama seorang tersangka. Karena ketika memeriksa ke luar dua kali saat kebangun, beliau melihat orang di atas pohon depan rumah yang mukanya dikenal. Namun, karena belum sadar motor saya hilang, serta pohonnya gelap, beliau masuk rumah lagi dan mengira itu hanya bayangan karena baru kebangun.
Namun, karena nggak punya bukti, hal tersebut ditentang orang-orang, termasuk polisi yang menangani. Bawaan panik jadi nuduh-nuduh, katanya. Padahal orang yang dicurigai ibu saya itu, pagi sampai siangnya memang tidak ada di rumahnya. Kata orang tuanya, dia lagi ada kerjaan/main ama teman-temannya dari sore hari pas kejadian tersebut. Polisi memberi kesepakatan, kalo orangnya pulang nanti, berarti bukan maling. Karena nggak mungkin balik lagi, padahal motor harus dibawa jauh-jauh bahkan sampai ke luar kota. Karena kalo dekat, bakal ketahuan orang-orang.
Luar biasa, kan, logika polisinya? Kan, bisa motornya disembunyikan di hutan, dijaga satu orang temannya, dan dianya balik. Dan begitulah, orang yang dicurigai datang ketika sore, ditanya entah apa oleh polisi, dan polisi bilang dia bersih.
Dua bulan kemudian, orang yang dicurigai tertangkap karena mencuri emas di wilayah perumahan di seberang. Temannya juga ketangkap. Saat ditanya ini itu, mereka mengaku kalo dulu merekalah yang mencuri motor saya. Mengetahui hal tersebut, pak polisi menghubungi ibu saya. Apakah mau diproses atau tidak si maling motor itu. Kalo mau diproses, harus membayar sekian juta. Biaya untuk jasa polisinya, biaya penangguhan korban selama di kantor polisi sementara dan biaya lain-lain. Biaya pagar dan perbaikan toilet dimasukin juga kayaknya.
Tentu saja ibu saya menolak. Udahlah kehilangan motor, tuduhan tidak dipercaya, ketika benar tuduhannya, malah dimintai biaya. Luar biasa, kan, polisinya? Kami sekeluarga hanya bisa ngeikhlasin aja. T.T
Kejadian luar biasa dalam bidang religi
Luar biasa kalo kalian masih betah membaca sampai di sini. Ini panjangnya udah tiga kali lipat dari artikel saya yang biasanya. Jadi saya ulas singkat aja.
Dalam mengartikan kehidupan, kita harus turut membawa Tuhan dalam hidup kita. Melihat kebesaran Tuhan dalam hal apa pun agar kita selalu kuat dan makin bertakwa. Misalnya melihat hujan, kita dianjurkan berdoa dan bersyukur karena hujan tersebut pasti membawa berkah. Begitu pun ketika melihat lafaz ketuhanan. Lafaz Allah, misalnya.
Sering kita temui, kan, orang memposting motif, corak, awan atau apa pun yang terlihat seperti lafaz Allah dan memberi caption yang menceritakan keluarbiasaan hebatnya Tuhan. Melihat lafaz Allah itu berarti pengalaman yang luar biasa.
Tak terkecuali bagi para artis. Mereka juga menganggap, melihat lafaz Allah tersebut adalah kejadian yang sangat luar biasa. Ditunjukin lafaz Allah. Berarti kita adalah makhluk yang beruntung, kan?
Ada berita yang menceritakan bahwa, anak-anak Ahmad Dhani, si musisi terkenal itu, melakukan pendakian gunung Semeru. Di Puncaknya, mereka melihat tulisan mirip lafaz Allah. Luar biasa, kan? Udahlah kaya, terkenal, eh diberi keberuntungan bisa melihat tulisan mirip lafaz Allah pula.
Namun, saya malah lebih luar biasa dibanding mereka. Saya memang bukan siapa-siapa, nggak punya apa-apa, tapi banyak cintaaaaa~ Saya bisa menemukan keberuntungan yang lebih baik dari mereka. Kalo mereka harus susah-susah mendaki Semeru hanya untuk melihat tulisan mirip lafaz Allah, saya hanya perlu berjalan ke ruang tamu untuk melihat lafaz Allah beneran. Nggak cuma mirip, tapi beneran lafaz Allah. Nih, saya, kasih fotonya.
Lafaz Allah Beneran
Luar biasa, kan?
Melihat hal-hal luar biasa dalam hidup saya tersebut, harusnya saya makin bersyukur dan membuang jauh-jauh niatan bunuh diri kala depresi. Karena masalah itu bukan hal yang harus dibenci, melainkan disyukuri. Karena artinya, Tuhan sangat menyayangi. Sehingga diuji-Nya agar makin dekat dengan-Nya. Kalo bersyukur, maka nikmatnya itu akan ditambah. Iya, kan?
Iya. Hanya saja, harus siap dengan apa yang akan diterima. Tiap kita bersyukur, maka akan ditambah apa yang kita syukuri tersebut. Dapat duit, disyukuri, duitnya ditambah. Saya dapat masalah, karena ngerasi diuji, saya syukuri masalah tersebut. Eh, masalahnya ditambah. Mana jalan keluar masalahnya belum ketemu alias buntu. Namun, sebagai insan yang baik, harus tetap bersyukur. Hingga akhirnya, jalan buntunya yang makin bertambah.
Salam luar biasa!
Sumber Gambar:
1) http://goodril.blogspot.co.id/2012/10/awas-inilah-tanda-tanda-orang-mau-bunuh.html
2) https://www.youtube.com/watch?v=kQv6z4_YPNA
3) https://twitter.com/humorwarkop/status/342622287629004800
4) https://www.merdeka.com/foto/peristiwa/682521/20160321212302-kemegahan-jembatan-terpanjang-di-kalimantan-yang-siap-diresmikan-003-nfi.html
5) http://www.delyanet.com/2016/01/jalan-jalan-ke-jembatan-tayan.html
6) http://www.nataliuzone.my.id/2011/09/tayan-bagian-2-tayan-dalam-gambar.html
7) http://www.arigamcoy.net/2016/02/pantai-di-pulau-tayan.html
8) http://www3.kompasiana.com/sonyhart/mampir-di-tayan-sebuah-persimpangan-eksotik-di-jalur-trans-kalimantan_56232fea927a616a0595a98d
Akupun nggak sadar kalau tulisan kamu kali ini tiga kali lebih panjang daripada biasanya, Haw. Kalau kamu nggak bilang gitu. Tapi iya sih, baca ini butuh dua part. Part pertama, pas masih di rumah. Terus kepotong karena disuruh sarapan sama Mamaku. Part kedua, pas di kantor sekarang ini.
BalasHapus((HAWADIS NYONG-NYONG))
Kalau ngikut istilahnya Mayang, guru kamu itu sungguh guru yang tidak berkeprihawadisan...
Kayaknya baru kali ini baca tulisan Haw curhat terang-terangan. Soal kehilangan pula. Kehilangan motor. Pedih banget. Ikutan kesel sama polisinya ih. Apaan coba kayak 'malak' keluarga kamu dengan tetek bengek begitu. Huhuhuhuhu. Ngeikhlasin adalah jalan yang terbaik kalau keadaannya begitu :(
Hem... kalau ini disambungin ke masalah receh macam punya teman kerja yang ngeselin misalnya. Temen kerjanya suka nyuruh-nyuruh mentang-mentang dia dah tua dan senior. Suka nitip makan ke tempat yang jauh dari tempat kita mau beli makan. Ya disyukuri. Karena bersyukur dengan tetap temanan sama dia dan tetap mau digituin, ya makin ditambah. Dianya jadi egois dengan ngasih kerjaannya dia mentang-mentang kitanya lagi santai. Nah, makin kreatif tuh ulah teman kerjanya. Bisa disambungin begitu nggak sih, Haw?
Iya bisa bisa, Chaaa... hahahaa...
Hapusiya, dulu sering sih cerita curhat. cuma karena makin lama makin menutup diri ya jadinya tulisnnya juga ikutan tertutup. toh ngerasa buat apa juga org tau, tapi sesekali bolehlah, kali aja jadi pelajaran. atau mungkin jadi hiburan?
plis kalian tolong jangan sebut2 peri... saya kebayangnya mimiperi. dan saya nggak kebayang beliau. T.T
Kok guru sama polisinya gitu ya, bikin kesel -_-
BalasHapusKebetulan aja dapat guru yg ngeselin dan ketemu polisi yang kelewat aneh. eh tapi kalo polisi udah sering sih. bahkan jauh sebelum kejadian itu, keluarga saya berurusan dgn polisi. padahal nggak ngapa2in. jadi, ada org yg naro bahan pokok di luar rumah, trus ada yg ngelaporkan kalo itu bahan pokok hasil curian keluarga saya. tengah malem digedor polisi. dibilang akan dibawa ke kantor polisi, buktinya adalah bahan pokok yg ditemukan di bawah meja di luar rumah deket sumur. iya kali klo nyuri ditaro di luaaaarrrrr... polisinya pada geblek. akhirnya ketahuan kalo yg ngelapor itu yg nyuruh anak dan temannya naro, jadi dia ngefitnah. banyak drama juga yg terjadi. tapi ujung2nya gak ada yg ditahan. berdamai.
Hapusgue malah pernah juga kepikiran bunuh diri. kalau seandainya gue engga tau bahwa bunuh diri bakalan berujung sia'' karena masuk neraka, mungkin sudah gue lakukan.
BalasHapustapi ini kok yang di ceritanya, pak gurunya asli ngajak brantem gitu ya. udah mah kurangajar, terus ngebully anak muridnya sendiri. semoga guru'' sekarang sudah engga ada yang seperti itu, malah mengajak murid''ya yg lain untuk membully satu murid. padahal tanah yg mau dibikin tempat ngaji katanya malah dijadikan rumah. yang kayak gitu, ga d laporin aja ke polisi?
terus ini juga pak polisi disana juga ngeselin gitu ya. apa ya karena ini, masyarakat indonesia lebih memilih untuk melakukan penghakiman sendiri''. udah tau salah, terus disuruh bayar. luar biasa memang pak polisinya. yg orang'' seperti ini, kenapa ga bunuh diri aja gitu ya. daripada ngerusuhin hidup orang lain
pak gurunya beneran berantem dengan orang tua saya kok ujung-ujungnya. nggak hanya tentang itu, tapi tentang banyak hal. mungkin karena itu saya diperlakukan berbeda di sekolah. orgtua saya musuhnya.
Hapusyap.. bang alit susanto juga pernah kultwit masalah kayak gini, jadi org2 di batam tetangga ibunya banyak yg gamau ngelapor polisi karena kalo ngelapor malah keluar lebih banyak lagi.
Luar biasa masyaAllah wahai abang yang berasal dari pulau yang dikelilingi oleh susu cokelat.
BalasHapusBtw, gue notis itu di sekeliling pulaunya banyak tumpukan sampah :(
tidak suka.
Bisa kali abang jadi penggerak kebersihan. Kan pas header blog nya ijo, identik dengan kebersihan wkwkwkw.
susu cokelat... ahahahaa... karena tanahnya gambut dan tanah liat, tanpa batu kerikil makanya sungainya jadi cokelat banget. tapi bersih kok itu. suwer... xD
Hapusahahaha... menggerakkan susah. tapi udah ada kegitan mengurangi kok. dulu di pulau itu gatau harus membuang ke mana. di bakar kadang susah. apalagi tiap tahun sellau banjir selama sebulan. makanya org memilih praktis buat buang ke sungai. asal rumah bersih. begitu pikirnya.
skrg udah ada unit pengangkut sampah, sih. jadi bisa dikurang2i. tinggal usaha untuk menyisir sepanjang tepian aja.
Pikiran bunuh diri sudah pernah diluapkan lewat fiksi berjudul Surat Bunuh Diri Nolan. Itu pun banyak yang dihapus karena malu ngumbar masalah. :)
BalasHapusJadi, kalau menindak penjahat itu harus bayar juga ke polisi? Sampai jutaan pula. Ribet banget, yak. Kasihan orang miskin yang terkena musibah. Pantesan banyak warga yang main hakim sendiri. Gratis euy. Bonus bisa nonjokin malingnya. Wqwq.
Bersyukur dapet masalah karena diuji sama Allah, lalu masalahnya pun ditambah. Aku tahu betul perasaan itu.
karena itulah kupernah bilang kalo kisahmu itu bisa related banget ama saya, Yog. xD
Hapusiya, Yog. entah skrg gimana. kalo dulu kami dan beberapa org lainnya juga diperlakukan untuk bayar lagi.
ahahahaha... trouble is a friend trouble is foe ou ou kalo kata lenka, mah.
Luaarrrr biasaaaa, Bang Haw! Kalo diitung2 ada brp kata luar biasa dlm postingan ini ya? Aku pun baca ini sampe 2 part, lohh. Gak nyangka jg ya kak seto dulunya prnah pnya pikiran buat bnuh diri? Trs pas kena ujung piso udh ksakitan dluan, eh gajadi bnuh diri. Kocak sih mnurutku, tp baguslah. Hahaa.
BalasHapusAlhamdulillah, gak smpai prnah ada apa pkiran apapun untuk bnuh diri. Klo pikiran untuk resign dri tmpat krjaan sih prnah, ktka krjaannya malah membebani pikiran, jd stress, bawaannya pgn resign mlu, tp smpe skrg sih gak resign2. Wakaka.
Itu aku baru tau lohh bang haw tinggal di pulau bgtuuu. Ihhh, kereennn! Rmhnya jg msh rumah panggung.. Duh, aku norak sih. Mulai dri guru yg ngeselin, gatau diri, smpe maling motor, aku bacanya ikutan kesel yak? Emosinya bang Haw kebawa ampe di tulisannya. Iyasi gmn gak ksel cba, ibunya udh bner tau siapa malingnya, eh malah gak dipercaya. Giliran udh kebukti bner, mau kasusnya diproses malah kudu bayar sekian juta. HIIIHH! :"
wkwkwkw... ngapain resign kalo di tempat kerja lain akan menemui hal yg sama... sabar2 aja ngadepinnya, Lu...
Hapuskeren.. kampungan sih iya.. palagi skrg lalu lintas udah lancar, budaya org org juga berubah. kurindu kampung yg dulu.
itulah sisi gelap dari dunia pendidikan dan dunia peradilan. saya juga ada guru yg doyan nampar, tapi berlakunya ama semua murid yg nakal. nggak hanya satu org tertentu saja. makanya nggak dianggap guru yg jahat.
Kak, sering-sering ceritain pulau Tayan, ya... unik, orang-orangnya juga unik.
BalasHapusMending main2 aja sekalian ke sini, Wi~
HapusHawadis nyong-nyong :(
BalasHapusAku suka nih kalau ada yang ngangkat tentang depresi gini. Entah kenapa ya banyak orang yang bilang kalau orang yang punya pikiran bunuh diri itu sebagai orang yang lemah. Padahal kan tiap orang tuh limitnya beda weee. Emang ada orang-orang tertentu yang punya "bakat" buat ngalihin permasalahan yang dia hadapi ke jalan-jalan kayak gitu, bukan maunya dia juga sampai bunuh diri. Lah ini yang coping mechanism-nya bagus malah ngebully. Kan nyebelin. Ih.
Btw bang, itu motor diseret sama pencurinya dari rumah sampai ke pantai? Niat banget mau nyuri :/
Bang, jadi tour guide dong bang kalau aku mau main ke Tayan wkwk~
iya, kalo tentang yg bakat mental kuat itu udah pernah saya bahas sih sebelumnya. intinya, org depresi itu harus didampingi. bukan malah diejeki. bisa2 dia ingin cepet2 mati.
Hapuswah iya.. kurang kudetailkan. itu motornya nggak kekunci stang. gak ada yg ngunci stang motor di sepanjang pulau. karena keadaan pencurian itu nggak memungkinkan. terlebih lagi, di rumah itu motornya ditaro dempetan ama sepeda dan motor lainnya. jadi kalo mau dipake sepeda atau motor satunya, bisa enak ngeluarinnya. ada motor lainnya loh. sama2 gak dikunci stang. tapi tetep motor saya yg kena.bahkan motor tetangga juga ada, dari pengakuan tetangga, motornya dia juga udah berubah posisi. tapi gak jadi dibawa sepertinya. luar biasa kan?
ahahaha... ke tayan mah gaperlu tour guide, kecil gini.
Buat pengambil tanah dan pak polisi-- lakukanlah ketidakadilan saat ini, tapi aku yakin dihadapan Tuhanku semua akan diadili dengan adil.
BalasHapusBener tuh bang, mau bunuh diri pake pisau, eh kena jari pas potong sayur aja kapok, udah trauma wkwk tapi kasian bener ka seto dibully mulu sampe sekarang. Padahal bully yang berlebihan itu gak baik.
Yaps, intinya selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki dan apa yang kita jalani. Waalaikumsalam..
yup.... ada kejadian yg membuat kami kasihan sih ttg keluarga mereka yg ngambil tanah. tapi saya gak mau ceritain, karena buka aib lebih banyak jadinya. :)
Hapusiya... saya pas baca kisah kak seto aja sempet ketawa. tapi kalo bullynya keterlaluan, rasa teriris pisau itu gak bakal menyakitkan lagi. lebih skait telinga dan hati yg selalu diejek.
ahahaha.. yoi.. mantap. :-bd
Ngapain perasaan dibunuh? padahal perasaan itu yg membuat jadi lebih hidup.
BalasHapuskulupa apa judulnya. yg gengsi dong apa ya...
ahahaha.. padahal saya mau nyampein yg ketiga ttg lafaz allah itu aja kok, malah kepanjangan di bagian satu dan duanya. hahaha
amin, Mae.. bebrapa tahun setelah kejadian itu, muncul lagi masalah kepemilikan tanah Mae dgn keluarga. tapi karena udha pernah sakit hati, waktu itu langsung diurus. jadinya punya bukti lebih kuat. itu pun ngurusnya lama beeeettt di suruh bolak balik ke kantor ini itu. ampe setahunan baru bisa jadi.
banyak loh yg kejadian kayak saya perihal urusan ama polisinya. terutama yg tinggalnya di desa kampung2 yg tanggung. maksudnya masih hormat ama lembaga. kalo di kampung teman saya yg gak hormat ama lembaga, itu pas polisi mau ambil alih tindakan pencurian, polisinya yang mau dibunuh. xD
Membunuh kok dilarang? Nyamuk, pacet sama mantan emang gak boleh? :(
BalasHapusHampir sama kek di Sabang ya, Haw. Pulau jugak, trus susah jadwal Ferinya. Tapi selama ke sana trus tanya-tanya emang gak ada sik yg maling motor. Belom kejadian aja kali yak :(
boleh kalo mantannya itu pacet. kita harus mencontoh tong sam cong, semut saja dia enggan membunuhnya. amitaba sancai to ming tse hua celei..
Hapuskalo mau naik ferry, jauh lagi. karena pulaunya kecil, dan sungainya kecil (sebelahnya lebar sih) jadi gak perlu ferry, sampan juga udah cukup. nah itu, pencuri kalo udah niat, semuanya bisa mereka ambil.