Assalamu’alaikum…
Dalam keseharian, tiap manusia memiliki hal yang bisa ditonjolkan. Entah itu sifatnya, sikapnya, maupun bagian tubuhnya. Hal yang bisa ditonjolkan tersebut biasanya menjadi daya tarik bagi orang lain. Misalnya saja kepintaran. Orang yang menonjol dalam bidang ilmu pengetahuan biasanya membuat orang lain jadi tertarik. Kadang gurunya, temen kelasnya, atau mungkin produk susu. Pake iklan yang modelnya anak pinter, kan, lebih meyakinkan~
Begitu pun dengan menonjolkan hal lainnya seperti bagian tubuh. Otot lengan Captain America yang menonjol saat menahan helikopter terbukti banyak membuat penonton perempuan semakin tertarik. Begitu pun pada perempuan, bagian tubuhnya yang terlihat “menonjol” juga menjadi daya tarik atau pemikat. Makanya sampai ada yang pakai silikon agar dirinya makin menonjol.
Karena yang menonjol dianggap lebih menarik, banyak orang berlomba untuk membuat badannya lebih menonjol sehingga bisa dijadikan hal untuk dipamerkan. Walo nggak menggunakan silikon, mereka biasanya menyiasati dengan mengenakan pakaian yang lebih sempit (ketat) atau membuat ganjelan. Pemahaman tentang yang menonjol lebih menarik ini membuat orang-orang yang terlahir kurang menonjol (rata) jadi minder.
Dadanya melorot
Kata ustaz, kita nggak boleh sombong. Pamer itu bagian dari kesombongan. Bagian yang menonjol sering kali dijadikan ajang adu pamer. Berarti kemenonjolan adalah bagian dari kesombongan. Mungkin memang iya, menonjol dengan bentukan bulat itu bisa menciptakan keindahan, tapi bentukan rata sejatinya memiliki tingkatan yang lebih tinggi. Karena rata adalah impian umat, ras dan bangsa. Masa, iya?
Buktinya, banyak yang menuntut jalan raya harus rata
Iya, kan? Jalan berlubang, penuh genangan saat hujan, atau berlumpur dan berbatu tentunya dapat mengancam keselamatan pengendara. Dari itu, dalam pembangunan jalan raya, bentukannya diwajibkan rata. Karena saat jalanan rata, kita bisa mengendarai mobil, motor, atau sepeda dengan aman.
Apakah jalan tidak boleh ada tonjolan? Tentu boleh, di jalan komplek-komplek banyak, kan, jalan yang dibuat menonjol. Mereka menyebutnya polisi tidur. Namun, apa orang menyukainya? Nggak. Saat mengendara dan tiba-tiba ada polisi tidur yang bentuknya menonjol, kita biasanya sebel, kesel. Apalagi kalo pakai mobil dan saat melintasi polisi tidurnya, ada suara benturan di bawah mobil.
Yang senang palingan abang-abang yang jaga di pos ronda, yang depannya ada polisi tidur dan sambil nungguin mbak-mbak pake motor melintas. Nunggu guncangan katanya.
Selain itu, bangsa kita juga punya impian memiliki pendidikan yang merata
Nggak cukup kalo pendidikan kita hanya menonjol. Di kota pendidikannya bagus, di kampung malah anak-anaknya nggak sekolah karena nggak ada guru yang mau ngajar. Makanya sampe ada program Indonesia Mengajar. Tujuannya, ya, untuk menciptakan pendidikan yang merata.
Ketika menemukan perbedaan dalam pendidikan, di mana di wilayah satu pendidikannya menonjol, sedangkan wilayah lainnya tertinggal, kita tidak bisa menyebut itu keindahan, kan? Satu menonjol, satu tertinggal. Saling melengkapi, ya? Berbeda, ya? Tapi apa yang seperti itu pantas disebut indah?
Nggak. Justru yang begitu disebutnya dengan ketidakadilan. Akan disebut adil dan indah kalo semua anak mendapatkan pendidikan yang layak, merata di semua wilayah. Itu dalam hal pendidikannya, dalam sistem penilaian yang digunakan juga tidak mementingkan yang menonjol, kok.
Melainkan menilainya dengan hasil rata-rata
Untuk kelulusan, yang menjadi syarat itu, ya, nilai rata-rata. Bukan nilai yang tinggi menonjol dan diinput bulat-bulat. Bahkan untuk menilai suatu kelas atau suatu sekolah apakah bagus atau tidak, ya, dilihatnya dari nilai rata-rata. Walopun ada satu siswa yang nilainya sangat menonjol, tidak akan berarti kalo nilai rata-rata kelasnya di bawah standar.
Curah hujan aja yang utama itu rata-rata, bukan butiran bulatnya
Dari sini kita bisa makin yakin, bahwa yang rata itu memang lebih utama. Ditambah lagi kalo kita mau membagi kue untuk dimakan sama-sama, pasti yang lebih adil itu yang kalo semuanya dapat potongan sama rata. Adil memang berarti tiap orang mendapatkan sesuai porsinya, namun, apa semua bisa terima kalo yang lainnya dapat lebih banyak sedangkan kitanya sedikit?
Saking jadi impiannya, bahkan ada paham yang menganut bumi itu datar, rata
Impian atau mimpi itu merupakan hal yang diinginkan untuk terwujud, dan ketika terwujud akan mendatangkan kebahagiaan. Mau sejelas apa pun bukti yang diberikan bahwa bumi itu bulat, tetap tidak akan mendatangkan kebahagiaan. Terutama bagi para penganut bumi datar.
Namun, sedikit saja kita bikin persetujuan/pengakuan kalo bumi itu datar, mereka langsung girang. Itu berarti, bentuk yang bulat mungkin memang menciptakan keindahan dan kebenaran, tapi bentukan rata dan datar adalah impian yang membawa kebahagiaan. Walo mungkin kebahagiaannya nggak akan pernah kesampaian, sih. Yah, tidak semua mimpi indah harus terwujud atau jadi kenyataan, kan?
Namun, sedikit saja kita bikin persetujuan/pengakuan kalo bumi itu datar, mereka langsung girang. Itu berarti, bentuk yang bulat mungkin memang menciptakan keindahan dan kebenaran, tapi bentukan rata dan datar adalah impian yang membawa kebahagiaan. Walo mungkin kebahagiaannya nggak akan pernah kesampaian, sih. Yah, tidak semua mimpi indah harus terwujud atau jadi kenyataan, kan?
Dengan beberapa bukti di atas...
Kita bisa menegaskan bahwa bentukan bulat atau menonjol adalah bentuk yang sering dipakai untuk pamer dan menyombongkan. Sedangkan bentukan datar itu adalah bentuk yang jadi impian. Sehingga, orang yang “datar” atau “rata” bisa disimpulkan adalah orang yang jauh dari sifat pamer serta tidak sombong. Dan tentu saja, orang yang memiliki sifat begitu adalah orang impian untuk dijadikan pasangan.
Kita bisa menegaskan bahwa bentukan bulat atau menonjol adalah bentuk yang sering dipakai untuk pamer dan menyombongkan. Sedangkan bentukan datar itu adalah bentuk yang jadi impian. Sehingga, orang yang “datar” atau “rata” bisa disimpulkan adalah orang yang jauh dari sifat pamer serta tidak sombong. Dan tentu saja, orang yang memiliki sifat begitu adalah orang impian untuk dijadikan pasangan.
Iya, kan?
Sumber gambar:
1) https://twitter.com/hawadys/status/941307626918252549
2) http://viranisaamalia.blogspot.co.id/2012/12/jalan-raya-paling-aman-di-dunia.html
3) https://smkn1pandeglang.sch.id/info-kategori-38-Pendidikan.html
4) https://proyeksipil.blogspot.co.id/2017/03/nilai-rata-rata-curah-hujan-di-pulau.html
5) https://web.facebook.com/photo.php?fbid=1927793263904020&set=a.745850285431663.1073741826.100000200954491&type=3&theater
MARI KITA LANJOT TWITWAR SAJA!
BalasHapusApa guna twitwar kalo ngasi mawar juga bikin debar~
Hapus((Datar))
BalasHapus((Rata))
((Bulat))
((Menonjol)
4 kata itu saja yg tengiang2 d otak stlah baca ini. Tengs bang haw, bang ul. Eh. :')
iya, sama-sama, Lu. xD
HapusBingung mau komen apa. Saya bukan orang yang menonjol dari segi kecerdasan dan pergaulan.
BalasHapusEeh.. Kalo muka datar gimana apakah itu tetap sebagai calon pasangan impian...??? 😂😂😂
Datar kan karena nggak mempedulikan godaan orang lain, ya idaman, dong, Rum~
HapusAHAHAHAHAHAHAHAHAHA. AKU NGIKIK NGEKEK SAMBIL MENGUMPAT BANGSAT BACA TULISAN INI, HAW. SEKALI LAGI AKU TEMUKAN ALASAN KENAPA BLOG INI AKU JADIKAN SEBAGAI SALAH SATU BLOG KESAYANGANKU.
BalasHapusYang bagian pendidikan paling bangsat sih. Bisa-bisanya disambungin ke sana. Btw, walaupun aku berbadan tipis dan bisa dibilang sebagai ketua Persekutuan Dada Kecil, tapi selama ini menganggap kalau aku menonjol di pipi. Cuma itu satu-satunya yang bisa aku tonjolkan. Heran juga sih, biarpun udah kurus kerontang, tapi pipiku masih aja mengembang. Sebenarnya bingung antara bangga apa sedih, Haw :(
Dengan beberapa bukti di atas, aku jadi bangga dengan dada ratakuuuuuuu! Semoga tulisan ini juga berlaku buat para lelaki yang datar dan rata. Rata di bagian dedek. Karena setauku dari film-film, tokoh yang menonjol dari bagian dedeknya biasanya adalah cowok yang membuat iri cowok lain.
Mau membuat wajah tirus? its easy, tinggal pake jilbab, trus jilbabnya tinggal tarix di kedua sisi menuju ke arah hidung, sehingga pipi ditutupin oleh jilbab. dan mukanya jaid terlihat melonjong. tirus deh.
Hapuskagak yaaaaa.... berbeda ama kasus menonjol, lelaki gak pernah iri ama ukuran dedek~ kata dokter boyke, sebesar/sekecil apapun ukurannya, tetap bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
Kritik tentang pendidikannya asyik. Tapi teteplah itu bangke banget sarkasmenya untuk penganut bumi datar. :))
BalasHapusSaya mau lebih kejam lagi sebenernya, tapi kudu bikin artikel khusus yg lebih panjang dan ilmiah.
Hapusyoga dadanya datar, kok, May. kupernah nyentuh pas dibonceng.
Bahkan saya lebih suka tahu datar ketimbang tahu bulat. Dia cuma bulat, tapi kopong. :(
BalasHapusPas ngomongin pendidikan, dalam hati, "Hm, iya ya. Iya juga ya." Ratakan pendidikan Indonesia!
kopong. suatu alasan mengapa yang menonjol kudu dipastikan dengan disentuh dan diteken dan diremas dulu.
HapusTolong ya, Rob... ratakan mah jaidnya ancurin kan yak. xD
Sebagai golongan orang yang punya ekspresi datar dan dada rata, ada yang menghargai eksistensi kami gini, saya ucapkan terima kasih.
BalasHapusUntuk Indonesia sepertinya harus merata dulu akses jalan, transportasi dan komunikasi, jadi pendidikan dan lain-lainnya akan mengikuti, gitu sih, pemikiran rata-rataku
wi, ah... xD
Hapusiya kan. memang yang rata itu kudu diutamain dulu.
Sungguh balance sekali tulisan ini. Antara media visual di bagian atas-atas dan bagian bawah-bawah. Yang bawah itu serius loh, hmmm tepuk tangan.
BalasHapusHidup ini harus seimbang. Yang menonjol gak akan dikatakan menonjol kalo gak ada yang rata. Jadi sebenarnya, pihak mana yang harusnya lebih disanjung/diberi ucapan terimakasih?
yasudah sanjung saja keduanya~ yang gak boleh kan saling ngehina~
Hapushahahaah intronya memprovokasi nih :p gue jadi engga bisa fokus baca postingannya karna penasaran itu ko mba nya bisa melorot gitu sihhhhh, itu girlband apa sihh? Sumpah penasaran gilak
BalasHapushahahaha.. ya maaf. xD
Hapussaya nggak tau girlband apaan, dapat di grup fb. kalo yg di IG, itu diisi balon air, gasampe melorot, tapi meletus.
itu emot ketawa kenapa banget ya allaaaaahhhhh.....
BalasHapusyup, May, berarti kamu adala wanita impian~
Saya malah kenal yang menonjol malah pengen rata #eh
BalasHapusItu orang benjol kali ya...
HapusWahahaha. Itu tapi tergantung tonjolannya. Kalo pendidikan indonesia menonjol di antara negara2 di dunia gimana? Tapi kalo konteknya merata ke seluruh dunia sih ya iya. Tapi datarnya jadi robot. Mending mendelep (lho).
BalasHapusIya bener. Berarti pendidikan negara dunianya terindikasi jelek. lebih banyak jeleknya kalo sampe ada yang menonjol.
Hapusmendelep itu apa? salah satu nama tokoh sains kayak Mandeleyev?