Assalamu’alaikum…
Sadar atau tidak, pembahasan mengenai nikah dan jodoh makin sering terdengar beberapa tahun terakhir. Pembahasannya tidak hanya tentang anjuran dalam memilih, melainkan juga seperti menciptakan keadaan agar orang terpaksa untuk segera menikah. Menjauhi zina, katanya. Padahal, kalo niatnya emang mau zina, mau nikah atau nggak juga tetap bisa terjadi. Makanya sampe ada istilah pelakor pebinor segala.
Karena makin seringnya pembahasan tentang pernikahan, banyak orang yang mendadak menjadi pakar dalam hal memilih jodoh.
Kata mama cari cowok yang banyak duit
Papa bilang cari cowok yang tanggung jawab
Malahan dapatnya yang tampan abis
Tapi hatinya iblis
Kata nenek cari pacar yang orangnya lugu
Kakek bilang cari cowok yang orangnya soleh
Malahan dapatnya yang tajir abis
Tapi tukang selingkuh
Begitu kalo kata Selvi Kitty di lagunya yang berjudul Obatnya Apa Ya. Itu baru saran dari pihak keluarga, belum saran yang dari temen atau horoskop. “Cari yang pernah brengsek aja, jadi pas nikah dia udah sadar,” atau “Cari yang zodiaknya pisces, kamu kan libra, ikan ama timbangan. Cocok. Entar nikahannya di pasar.” Bahkan pak haji juga menyarankan untuk memilih yang ada badaknya.
Ngomong-ngomong, bukankah jodoh itu ada di tangan Tuhan, yang kalo Tuhan nggak berkehendak ya nggak bakal terjadi?
Sehingga kita nggak bisa memilih ini itu karena jodoh udah ditakdirkan, bukan?
Kalo memang demikian, kenapa ada anjuran dari nabi dalam memilih jodoh? Bukankah perkataan nabi merupakan penjelasan (pendetilan) dari sebuah perintah Tuhan. Misalnya perintah untuk berwudu, perintahnya kan berwudu sebelum salat. Nggak dijelaskan wudu itu dimulai dan diakhiri dari mana. Nah, nabi bertugas untuk menjelaskan detilnya.
Jodoh memang ada di tangan Tuhan, tapi nabi memberikan saran dalam perkara jodoh. Kita diperbolehkan memilih jodoh berdasarkan keturunan, kecantikan dan kedudukan. Namun, beliau lebih menganjurkan kalo mengutamakan agamanya. Jika jodoh itu sudah plok nggak bisa berubah, tentunya kita nggak bakal bisa memilih. Udah dijodohkan ama orang cantik, ya nggak bisa memilih yang anak raja dan bermuka jelek, kan? Namun, nabi menunjukkan dan memberi anjuran, yang berarti jodoh bisa dipilih.
Memilih jodoh berarti mempersiapkan untuk membangun rumah tangga. Kalo berdasarkan teori membangun rumah dalam arti sebenarnya (arsitektur), dalam merencanakan itu harus memenuhi tiga aspek. Venusitas, utilitas dan firmitas. Venusitas berarti dalam merancang atau membangun harus memperhatikan segi estetika atau keindahannya. Utiltas berarti memperhatikan segi fungsi atau kegunaannya. Sedangkan dari segi firmitas harus memperhatikan kekuatannya.
Memilih jodoh berarti mempersiapkan untuk membangun rumah tangga. Kalo berdasarkan teori membangun rumah dalam arti sebenarnya (arsitektur), dalam merencanakan itu harus memenuhi tiga aspek. Venusitas, utilitas dan firmitas. Venusitas berarti dalam merancang atau membangun harus memperhatikan segi estetika atau keindahannya. Utiltas berarti memperhatikan segi fungsi atau kegunaannya. Sedangkan dari segi firmitas harus memperhatikan kekuatannya.
Rumah yang kuat dan bisa ditinggali, tapi tidak indah akan terasa kurang. Mungkin akan dianggap gudang. Kalo indah dan strukturnya kuat, tapi tidak bisa ditinggali ya buat apa. Sedangkan kalo bisa ditinggali dan indah, tapi mudah roboh, ya berbahaya. Dari itu, ketiga unsur tersebut harus masuk dalam suatu rencana pembangunan. Sehingga kala terbangun akan menciptakan kenyamanan. Begitu pun dalam merancang untuk membangun rumah tangga.
Venusitas, pilihlah pasangan yang cakep
Jangan percaya ama orang yang mengatakan kalo kecantikan wajah dan tubuh itu nggak penting lalu menganggap kecantikan hati lebih penting. Maksud cantik itu ya enak dipandang mata sendiri. Bodo amat kalo ama pandangan orang lain. Memilih dia sebagai jodoh artinya bakal hidup seterusnya dengannya. Kalo kamu nggak tertarik ama parasnya, gimana bisa saling tatap-tatapan manja sebelum tidur menutup mata?
Utilitas, pilihlah pasangan yang berguna memberi manfaat
Tentu saja, dalam membangun rumah tangga haruslah saling memberi manfaat. Kalo di tatanan rumah tangga yang telah umum sejak zaman dulu, lelakinya yang memenuhi kebutuhan rumah tangga, sedangkan wanitanya mengurus rumah dan menyiapkan sesuatunya. Di masa sekarang, saling memberi manfaat sudah mencakup banyak hal. Intinya, saling membimbing untuk jadi lebih baik.
Memilih pasangan yang bermanfaat bukan berarti kitanya jadi lebih santai. Misal saat belum menikah dia nyuci sendiri, masak sendiri, cebok sendiri, terus ketika rumah tangga terbangun, dia menganggap terlepas dari hal tersebut. Nggak begitu.
Ini sama seperti membangun rumah. Sebelumnya kita nggak punya rumah, tapi tetap bisa makan, tidur, dan pup. Hanya tempatnya saja yang tidak tetap karena numpang atau pupnya sembarangan. Namanya juga belum punya rumah. Nah, setelah rumah terbangun, apakah kita jadi nggak perlu makan lagi? Nggak perlu tidur lagi? Nggak perlu pup lagi? Masih perlu. Hanya sekarang tempatnya sudah tersedia. Jadi nggak boleh pup sembarangan lagi.
Ini sama seperti membangun rumah. Sebelumnya kita nggak punya rumah, tapi tetap bisa makan, tidur, dan pup. Hanya tempatnya saja yang tidak tetap karena numpang atau pupnya sembarangan. Namanya juga belum punya rumah. Nah, setelah rumah terbangun, apakah kita jadi nggak perlu makan lagi? Nggak perlu tidur lagi? Nggak perlu pup lagi? Masih perlu. Hanya sekarang tempatnya sudah tersedia. Jadi nggak boleh pup sembarangan lagi.
Ketika rumah tangga sudah terbangun, kita masih perlu mencuci atau masak sendiri. Terlebih ketika pasangan kita lagi sakit atau ada kerjaan rumah tangga lain yang kudu dia selesaikan juga. Saling membantu. Yang perlu diingat, karena sudah punya pasangan, jadi nggak boleh sembarangan ngelirik-lirik gebetan lain lagi.
Firmitas, pilihlah pasangan yang kuat
Rajin ngejemput dan cakep, tapi nggak kuat, ya bisa rusak rumah tangganya. Makanya di masa sekarang banyak terjadi fenomena hamil di luar nikah. Mereka test drive dulu, pasangannya kuat apa kagak… gitu kan maksud dari kuat tadi?
Itu bisa jadi salah satunya, tapi kuat bukan perkara hal itu saja. Maksudnya, kuat dalam menghadapi tingkah nyebelinmu, kuat hidup denganmu yang mungkin punya kekurangan yang dianggap hina oleh orang lain. Kuat mendengarkan ceritamu yang mungkin nggak ada penting-pentingnya. Kuat bawain tas belanjaanmu dan kuat-ir banget kalo kamu pergi kerja saat tubuhmu lagi sakit.
Kalo ketiga unsur tadi sudah terpenuhi, maka rumah tangga yang terbangun sudah memenuhi standar kenyamanan. Apakah kalo sudah nyaman akan bisa bersama seterusnya? Belum tentu juga, sih. Seperti rumah yang terbangun, ada perubahan cuaca yang menyerangnya dan ada kelalaian manusia yang menabraknya. Untuk itu, haruslah selalu dirawat, jangan sampai ada “kerusakan” yang dibiarkan. Daripada dipendam, mending dibicarakan dan diselesaikan. Karena rumah paling kuat, paling estetik dan paling banyak ruang bermanfaatnya sekali pun, tetap akan ditinggalin.
Ditinggalin: Dihuni
Ditinggalin: Dibiarkan, lalu pergi
Sumber gambar:
1) https://video-streaming.orange.fr/musique/selvi-kitty-obatnya-apa-ya-official-music-video-nagaswara-VID00000026vnZ.html
2) https://www.youtube.com/watch?v=AfNK_oAV9E4
3) https://www.slideshare.net/merv/the-interplay-between-leadership-and-diversity
4) http://keindahanmuslim.blogspot.co.id/2015/07/memilih-wanita-yang-cantik-sebagai-calon-istri.html
5) https://unik6.blogspot.co.id/2016/08/menikah-muda.html
6) https://aminoapps.com/c/wrestling/page/blog/ppw-promo-popeye-the-sailorman/xvH2_ukKr8Qjlmep5gqPoDXvDxj2p
Tau-tauan Kitty. Gila~ Saya bahkan baru tahu ada penyanyi itu. Itu lagu dangdut ya, Haw?
BalasHapusBaru engah, kata "ditinggalin" memiliki arti lainnya. Terus kalau ngomong ke pacar, "Aku jangan ditinggalin", apakah bisa disalahpahami olehnya menjadi nggak perlu menetap di hati si aku? :)
saya penggemar dangdut soalnya, Yog. jadi tau artis dangdut semacam jihan audy atau neng oshin dan uut sellu. xD ada judul yg aneh juga di lagunya kayak si uget2. apa itu uget2?
Hapustergantung niat si pelaku sih. mau memperkarakan apa nggak. "ya kan kamu bilang jangan ditinggalin, ya udah aku pergi gak mau tinggal di kamu."
soalnya sering denger org ngomonh, "rumahnya kosong gak ada yg ninggalin" masa iya nggak ada yg pergi tapi bisa kosong.
oke *catet*
BalasHapusitu pak haji menyarankan yang ada badaknya itu perkara obat, yaa...
BalasHapusngapa jadi nyelip di perkara jodoh -_-
Mungkin maksud pak haji pilih yang bisa benar2 mengobati panas. biar hubungannya adem~
HapusTerima kasih sudah meminyak~ xD
BalasHapus