Assalamu’alaikum…
Pernah suatu hari saya dan beberapa teman
kelas membantu beres-beres di rumah teman saya yang lain. Ibunya dia, yang kami
panggil tante, habis beli lemari baru yang akan diletakkan di kamarnya. Karena
itu, lemari lamanya yang sudah rusak harus dikeluarkan. Sekalian saja satu
kamar yang cukup besar itu dibersihkan, yang artinya tempat tidurnya juga harus
dikeluarkan. Ketika lemari diangkat, banyak barang-barang yang kami temukan. Sebelumnya
barang-barang tersebut terselip di bawah dan belakang lemari.
Di dalam lemari lama itu juga ditemukan
barang-barang yang dulu sudah dianggap hilang, seperti gelang emas dan kalung. Selain
itu, kami juga menemukan kumpulan foto-foto keluarga teman saya itu dalam
bentuk album. Isinya ada foto ketika om masih kecil, ada foto kakek dan nenek teman
saya itu yang sudah lama meninggal, ada foto teman saya yang sedang nangis
ingusan dengan kepala botaknya sekitar umur 2 tahunan. Kami semua
menertawakannya dan berhenti melakukan kegiatan bersih-bersih.
Album foto itu sudah cukup lama terlupakan,
hilang, dan ketika ditemukan di masa yang jauh terlewat, berarti album tersebut
sudah berstatus peninggalan. Ya, peninggalan kakek dan nenek teman saya itu. Dan
mereka sekeluarga, bahkan kami (teman-teman anaknya), sangat bahagia bisa
menemukan barang peninggalan tersebut. Seolah album foto itu menjadi sesuatu
yang sangat berharga.
Tapi
memang, iya kan? Semua peninggalan itu sangat berharga
Tak hanya tentang peninggalan yang bisa
dijual dengan harga tinggi di masa sekarang, tapi juga peninggalan yang hanya
berupa kertas coretan yang berisi pesan orang tua yang telah meninggal kepada
anaknya. Walo suratnya nggak bisa dijual, atau kalimat pesannya nggak bisa dijadikan
quotes untuk memanen retwit, tetap saja peninggalan yang
berupa surat itu akan sangat berharga. Mungkin saat ditemukan hanya berharga
bagi anaknya, tapi seiring berjalannya waktu, siapa yang tahu kalo bisa
berharga bagi satu kota.
Ingat film animasi COCO? Peninggalan Hector
yang berupa surat lirik lagu untuk anaknya “Coco” itulah yang mengubah
semuanya. Ernesto de la Cruz jadi ketahuan kalo selama ini dia menipu banyak orang
dengan mengatakan kalo dia sendiri yang menciptakan lagu-lagunya. Itu tentang
surat, ada peninggalan lainnya yang sangat berharga dan menjadi penggerak
ceritanya. Foto. Peninggalan berupa foto ternyata bisa menjamin kehidupan yang
bahagia setelah meninggal. Serta jangan lupa dengan lagu yang jadi peninggalan
dan berhasil membuat Coco teringat terus dengan papanya.
Ya, mereka pasti bukan bagian dari umat
syariah. Karena dalam syariah, foto (facebook) yang dilihat orang yang bukan
mahramnya saja akan memberikan dosa jariyah, apalagi nyanyian, bidah. Itulah kenapa banyak umat yang
tidak memasang foto pribadi di media sosial. Ya, sekalian menyembunyikan diri,
sulit dilacak sehabis ngatain dan main petasan.
*Mampus lu Haw, bentar lagi kena hujat
Baik
atau buruk, oleh orang baik atau orang buruk, peninggalan itu akan selalu
berharga
Peninggalan yang berupa jejak kaki dan sidik
jari saja sangat bernilai dalam penyelidikan. Peninggalan berupa gambar-gambar
nggak jelas di dalam goa dan tulisan di batu menjadi objek bahasan ilmu yang
diberi jurusan khusus, saking berharganya. Tak peduli itu ditinggalkan oleh
pembunuh sekalipun. Iya, kan? Ada belati dan senapan yang jadi peninggalan
pembunuh presiden Amerika, dan itu dimuseumkan karena sangat berharga.
Kartini menyisakan peninggalan yang
berupa surat, Gie meninggalkan tulisan yang berisi pemikirannya, WR Soepratman
memberi peninggalan sebuah lagu nasional, mereka semua adalah orang yang
dikenal sebagai orang baik dan patut dijadikan tauladan. Ken Arok memberi
peninggalan berupa keris Mpu Gandring, John Hinckley meninggalkan revolver Rohm
RG-14, mereka pembunuh, tapi peninggalannya disediakan tempat istimewa, dirawat.
Nggak digabung ama rongsokan.
Jadi jelas, peninggalan itu akan selalu
berharga, tak peduli siapa orang yang meninggalkannya.
Begitu
pun denganmu
Ketika orang menjalin hubungan, saat mengutarakan
perasaan dan diterima, itu namanya penerimaan. Kalo ditolak, jadi penolakan.
Lanjut bersama dan membuat dua keluarga bersatu, namanya penyatuan. Jika ditinggal,
ya, jadinya peninggalan. Sehingga orang-orang yang ditinggal oleh pasangannya, entah
pas lagi sayang-sayangnya atau lagi kayang-kayangnya, bisa disebut sebagai peninggalan.
Nah, yang namanya peninggalan tentu akan
berharga. Kalo belum saat ini, pasti di waktu nanti, ketika sudah ada yang
menemukan. Tak peduli yang meninggalkanmu dulu itu orang jahat atau orang baik,
kamu itu akan selalu berharga.
Dengan ketentuan, peninggalannya masih
berbentuk. Seperti foto yang masih menunjukkan gambar. Seperti keris dan pistol
yang masih menunjukkan kekuatan kengerian. Seperti surat yang masih bisa dibaca,
diceritakan, dan seperti lagu yang masih bisa didendangkan.
Kalo surat itu hancur, fotonya luntur,
pistolnya remuk, ketika ditemukan, barang-barang itu sudah tidak bisa dianggap
sebagai peninggalan lagi. Sudah tidak berharga. Makanya kamu yang ditinggalkan
olehnya, jangan sampai hatimu remuk, jangan sampai dirimu hancur, jangan sampai
kepercayaanmu pada harapan dan hubungan luntur, agar nanti kamu jadi sangat
berharga ketika sudah saya temukan.
:)
Sumber
gambar:
1) http://smppgri1batanghari.blogspot.co.id/2016/05/album-foto-jadul-smp-pgri-1-batanghari.html
2) https://steemit.com/review/@noasalfha/watching-5-coco-pilih-keluarga-atau-musik
3) https://indonesiana.tempo.co/polemik/mengenang-gie
Gombalan maut nih. :)
BalasHapusBukan, kok, Bang... ;)
HapusJadi intinya semakin banyak gue mutusin cewek, berbanding lurus dengan semakin banyak peninggalan berharga yang udah gue ciptakan. Dengan kata lain, gue udah berhak dapat piagam sebagai salah satu orang yang punya banyak peninggalan berharga. Gue udah jadi pelaku sejarah, Haw! XP
BalasHapusBener banget. Lanjutkan bakatmu itu terus, Nak. Namun ingat. Ada sebutan khusus juga bagi orang2 yang meninggalkan sesuatu yg sangat berharga begitu saja... ... ...
Hapusapalagi sering...
Gileee.... gombalannya alus benerr.. :-bd
BalasHapusNgomongin soal film Coco, gak tau kenapa film-film animasi Disney selalu keren. Selain menang dari segi cerita, dari segi gambar juga iya. Gak nyangka kalo Hector itu bapaknya (kok malah bahas ini)..
Dulu pernah HP gw ketinggalan di kelas. Apa itu juga termasuk peninggalan??
malah dikata ngegombal, padahal niatnya nguatin orang... xD
Hapusahaha.. iya, saya selalu ngikutin animasi disney sih. makin ke belakang makin bagus kalo masalah twist, ya, walo ada beberapa yg mudah ketebak. karena udah sering liat dan mulai paham polanya aja kali ya. kayak yg Coco kemaren saya malah langsung tau kalo hector itu buyut sebenarnya. ya karna di film disney yg lain, objek yg dikejar dan diyakini itu bukanlah hal sebenarnya. hal yg dicari ada di dekat kita. kayak gitu polanya. kayak yg monster university, katanya akan jadi monster hebat kalo berhasil melalui ujian, menang kompetisi dan lulus dari universitas monster. dan mereka gagal, tapi tetap jadi monster hebat melalui saran pertama kali yg mereka lihat, "tukang surat".
nggak. kalo mau jadi peninggalan, yg punya harus melupakannya. kalo kasus surat dna senjata kan orgnya meninggal. mati. kalo mau hapenya jd peninggalan ya kamu harus mematikan perasaan memiliki hape itu dan nggak boleh menemui/mencarinya lagi. kecuali udah lewat bertahun2.
Teringat masa lalu juga, masa dimana ingus masih diabaikan dan telanjang adalah kesenangan hehe
BalasHapusahahaha.. masa di mana sore2 udah dicemongin ama bedak sambil makan atau bawa gorengan liat anak lain lagi main. kitanya udah mandi, dimarahin klo kotor lagi. tapi tetep aja...
Hapusya ampun dari atas saya baca kirain tentang warisan atau peninggalan di awali dengan pembukkan foto jadul nan mistis, ehhh ternyata unjung2nya soal proposal yang ditolak atau diterima, ini adalah cerita cinta...maybee
BalasHapusahahaha... disambungin ke situ aja, Bang, biar aura remaja masa mudanya terus bergelora. xD
Hapus"...ditinggal pas lagi kayang-kayangnya." anjrr emangg hahhaa
BalasHapuspadahal kalo di IG itu kan pasangannya kayang terus dipegangin ampe akhirnya pelukan. nggak ditinggalin...
HapusAda sosok yang saya kagumi jadi saya datang meramaikan :D
BalasHapusTerus jadi kolektor dong, ya... ngumpulin yang ditinggalkan yang masih berharga, hmmm.
Hmmm... sepertinya perlu diselipin Gie aja ini di semua postingan entar.
Hapus*padahal fokus isinya untuk menunjukkan bahwa peninggalan itu penting, gasampe ke sifat pihak pengoleksi. Tapi baiklah..
Kalo beneran jadi pisau pistol yg gak bisa menentukan sikapnya sendiri, mungkin iya. Terima2 aja ditemukan siapapun.
Tapi ada juga peninggalan yg gak mau ditemukan oleh sembarang orang, bahkan waktu ditemukan pun dia mendadak hilang lagi. Dan itu keberhargaannya jadi tak ternilai. :)
Gak perlu, nanti jadi merepotkan.
HapusIya fokusnya itu, karena penting jadi harus fokuskan juga apa akan ditemukan oleh sebatas kolektor atau gak, dan yak, sikapnyalah yang menentukan.
Smooth ya memang ... xD
mungkin biar gak repot mending didiskusikan dalam pesan aja apa?
HapusIya, smooth, makanya menemukan yang manis. *apaan
Yolo kerang ajaib.
BalasHapusIntinya jadilah peninggalan ya bang? Maka dari itu harus survive dari segala kehancuran, apalagi pemusnahan oleh thanos. Betewe itu rumah gak pernah di rapihin kah? Sampe ada barang pra sejarah? Gelang emasnya dijual dan dibagi-bagi hasil gak bang?
Itu persis banget dah, saya gak pake pp asli biar bisa ngehujat orang wkwkwk
Walo malah jadi kayak gombal. Intinya mau bilang klo meskipun ditiggal, seseorang itu tetaplah berharga.
HapusRumah sih sering. Tapi kamar om itu jarang. Cuma sapu dan pel lantai doang. Dan karna kamar mereka ya gak ada yg berani masuk buat beresin lah. Jd pas beres2 total, yaudah sekalian. Mumoung banyak yg nolongin temen2 anaknya.
Ahahaha.. kagak lah. Emas2 mereka. Tapi klo dijamin makan sih iya. Hahaha..
Ahahaha.. jangan dibiasain alien. Saya malah sengaja pake poto asli biaf terhindar dari kayak gitu.
Lucu sih ya lihat foto kenangan jadul dulu .. kadang bikin ngakak spontan.
BalasHapusAda foto masa kecil lagi bugil main ujan -ujanan 😁
banget. walo kadang malu juga kalo diliat ama orang2 tertentu. xD
HapusYa, Allah. Album foto masa kecilku hilang. Udah sempet ubek-ubek lemari nggak ada. Coba nanti tanya Bokap ah. Mungkin beliau simpan di tempat lain. :(
BalasHapusMembiarkan diri sampai hancur jangan sampai deh. Serusak-rusaknya hati karena patah hati, hati saya mampu beregenerasi~ Ya, meski sering butuh waktu agak lama untuk memulihkannya. Lagian, nggak perlu buru-buru. Karena saya nggak mau lagi ketika bersama seseorang nanti, saya malah memberikan hati yang masih luka. :)
Yoga luar biyasah... |o| |o| |o| |o| |o| |o| |o| |o|
Hapussama Yog, album poto saya juga ilang, bukan ilang sih, diambil ama nenek (ibunya paman) karena ada poto anak dan cucunya juga, eh ama dia ditingal di rumah anaknya yg lain, ama cucunya lalu dibongkar, potonya dicoret2. sisa beberapa lembar aja yg utuh. iu pun gak ada poto kaminya.
Ahahaha... padahal beberapa waktu lalu kamu udah make poto asli kan yak May di twitter, apa mereka melewatkan momen tersebut ya?
BalasHapusTak kira ini ending-endingnya bakal sponsored post. Yakaleeee....Tau ndiri kan, ini anak kalau nulis alus banget xD Tapi ternyata, TIDAQUE. Pure--murni, tulisan yang memang gayanya si Haw banget. *paansih* Hahaha....
BalasHapusTak kira (lagi), dulu COCO itu si Miguel. Ternyata malah mbah-mbah buyut yang udah sepuh itu.
ahahaha.. yaallah, udah disangkain promote aja. xD pos abis ini baru deh promote.
Hapuswaktu maish liat poster doang emang bisa kepikir klao miguelnya itu yg coco, karena nama coco lebih kena ke anak2 laki2.
Aku akan jadi pembaca blog setiamu bang haw.
BalasHapusTetap berkarya yaa.
Iya, Ta. Makasih...
Hapus