Assalamu’alaikum…
Bulan lalu, saya sama dua orang temen saya nyobain makan ramen di tempat baru. Baru buat saya sih sebenarnya, nggak tahu kalo buat mereka. Ketika pesanan datang dan ramennya dicobain, temen saya bilang kuah ramennya keasinan. Pas saya cobain, nggak asin padahal. Dicobain lagi ama temen saya yang satunya, asin juga katanya. Sampe ditambahin air putih lagi sambil bilang,
“Ini yang masak pasti udah kebelet nikah, nih.”
Dalam keseharian, seringkali kita mendengar adanya mitos, yaitu suatu cerita atau penafsiran terhadap asal-usul terjadinya sesuatu. Setelah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mitos mulai dianggap sebagai hal nggak jelas, nggak masuk akal, kolot, dan ketinggalan zaman. Padahal jika berpegang pada mitos, maka tindakan manusia jadi terarah dan bisa menjaga lingkungan. Mitos bisa menjadi sesuatu yang menyegarkan dalam kemajuan teknologi. Karena mitos memang the freshmaker.
Untuk bisa disebut mitos, suatu pernyataan ternyata harus bisa dibuktikan dan dilakukan penafsiran atau pengamatan pada pernyataan tersebut dalam kurun waktu yang cukup lama. Jadi mitos sendiri sebenarnya bisa dianggap sebagai hal yang rada-rada ilmiah, sih. Salah satu hal yang dianggap mitos adalah orang yang masakannya mendadak asin, tandanya dia ingin menikah. Gimana pengamatannya, ya, sampai jadi mitos begitu?
Kita preview dulu menurut website terkenal
Kalo menurut inovasee.com, dulu ada seorang putri yang tidak dibolehkan menikah dengan rakyat biasa. Karena pembantu di rumahnya sakit, si putri tadi yang disuruh masak untuk sang raja. Dia marah, dong, nikah ama rakyat biasa yang dicintai nggak diizinin malah disuruh masak. Lalu masakannya diberi garem ama dia banyak-banyak.
Raja marah dan putri tadi dipanggil untuk ditanya alasannya. Dijawablah dengan keinginannya yang mau menikah dengan salah seorang rakyat kecil yang dicintainya. Jadi masakan asin itu dianggap sebuah kode. Masalahnya, masakan yang tercipta dalam keinginan seorang untuk menikah itu bukanlah suatu kesengajaan dibikin asin. Berbeda dengan yang disebabkan marah lalu secara sadar memang diniatkan menjadi asin agar orang-orang yang makan “tau rasa”. Kayak pas istri marah ama suaminya. Jadi mitos tersebut muncul bukan karena itu.
Hipwee.com juga menduga itu merupakan kode, tapi karena terlepas dari unsur kesengajaan, maka hal tersebut tidak mungkin. Selain itu, hipwee juga menduga kalo itu akibat dari melamunkan jodoh sehingga salah memasukkan bumbu. Masuk akal, tapi kalo itu melamun, maka kejadian gula tertukar garam juga memungkinkan. Jadi nggak hanya keasinan, tapi juga kemanisan karena masukin gula ke dalam masakan soto. Kan, lagi ngelamun. Jadi itu sepertinya juga nggak mungkin.
Menurut hipwee pula, kemungkinannya karena celetukan di masa lalu. Jadi ada gadis yang nggak bisa masak sehingga keasinan, pas ditanya, dia jawab “aku mau nikah aja lah”. Ya, kayak kalian kalo lagi pusing dengan urusan dunia gitu. Namun, kalo begitu malah kebalik, dong. Jika nggak bisa masak, terus berkeinginan mau nikah aja. Lalu pas nikah, kan, tetep aja nggak bisa langsung pandai masak. Jadinya tetep asin. Apa itu jadinya mau nikah lagi? Nggak, kan. Seperti dikemukakan di awal, masakan asinnya itu mendadak, artinya dia bisa masak, tapi kok tiba-tiba kemampuan masaknya berkurang dan membuat masakannya yang enak itu jadi asin.
Di artikel yang sama, hipwee juga bilang kalo penyebab mitos tadi itu karena perempuan banyak makan garam. Garam bikin darah tinggi. Lalu bikin emosi. Karena emosi, perempuan tadi jadi nyeletuk mau nikah. HUBUNGANYA APA WOOOYYY? Kan garam yang ditaburin ke masakan itu yang kebanyakan, makanya jadi asin, bukan garamnya yang dicemilin sendiri. Mending lu hipwee lanjutin bikin artikel yang diromantis-romantisin aja kayak “Kenapa pencopet adalah jodoh terbaik buat kamu.”
Kalo menurut malesbanget.com, sih, ya, kurang lebih hampir sama seperti bahasan web lainnya. Inti dari semua poin yang disajikan di sana, ya, karena nggak bisa masak, dianggap kode, lalu pas nikah jadi bisa belajar masak. Padahal, kalo nggak bisa masak, menurut orang tua zaman dulu, ya, belajar. Bukannya nikah. Malah kalo nggak bisa masak di masa lalu itu justru belum dibolehin nikah, kan. Bikin malu keluarga katanya.
Kita telaah dulu kenapa masakan terasa asin
Tentu saja karena mengandung garam, kan, ya. Ngapain kita telaah lagi. Maksudnya, bagaimana kita bisa merasakan asinnya garam tersebut? Indera pengecap kita adalah lidah. Lidah dapat merasakan berbagai macam rasa seperti manis, asam, asin, pahit, karena memiliki mikrovili. Mikrovili terdiri dari saraf-saraf sensorik (pengecap) yang menyampaikan rangsangan tentang rasa ke pusat saraf di otak. Jadi saat kita mengecap rasa garam, kita mengetahui rasanya asin tersebut setelah diproses oleh otak.
Yang jadi titik persoalan, kedalaman (kepekaan) rasa pada tiap orang bisa berbeda. Contohnya, ada yang menganggap kopi dengan satu sendok gula itu sudah manis, padahal menurut orang lain masih pahit. Hal tersebut bisa terjadi karena kebiasaan seseorang yang terlalu sering mengecap rasa yang sama, karena penyakit semisal sariawan, karena psikologis, karena pengaruh hormon dan juga karena pengaruh zat kimia lainnya seperti deterjen pada pasta gigi. Makanya sehabis menyikat gigi, indera pengecap kita kadang jadi sedikit terganggu.
Menurut Prof. Dr. Jenny Sunariani, Drg., M.S. (guru besar Unair ilmu Biologi Oral), indera pengecap dan otak saling memengaruhi terkait memori masa lalu. Saat mengecap suatu makanan yang pernah dikenal, otak akan membangkitkan semua kenangan yang terkait, baik sedih atau senang. Begitu pun sebaliknya, saat otak mengingat kenangan di masa lalu, maka lidah akan lebih peka terhadap rasa makanan yang ada di kenangan tersebut. Makanya saat kita membayangkan jeruk nipis yang diperas, lidah kita langsung merasakan asam. Hal ini terjadi karena lidah mendadak peka berlebih pada rasa asam.
Lalu kita cari tahu kenapa seseorang mau menikah
Karena merasa sudah menemukan orang yang tepat, menemukan orang yang juga menyayanginya, menemukan orang yang dicintainya. Begitu, kan? Intinya, orang tersebut sedang jatuh cinta begitu besarnya. Makanya dia mau terus bersamanya.
Ketika orang jatuh cinta, maka dia akan merasakan kebahagiaan. Kenapa? Karena saat memikirkan orang yang dicintai, sistem saraf pusat di otak akan mengeluarkan hormon endorfin yang memberikan efek bahagia. Hormon tersebut juga bisa memengaruhi cara kerja sel otak dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.
Sudah dapat hubungannya, kan?
Saat kita jatuh cinta, kenangan yang dimunculkan adalah kenangan yang membuat senang dan nyaman. Karena merasa senang dan nyaman saat jatuh cinta tersebut, syaraf di otak mengeluarkan hormon endorfin dan menguatkan daya ingat. Yang diingat adalah orang yang dicintai, lalu memperoleh endorfin, begitu seterusnya berputar berulang. Makanya orang yang jatuh cinta nggak bisa dinasihatin.
Saat memikirkan orang yang dicinta tersebut, kenangan apa yang muncul? Kenangan manis tentunya. Di sinilah syaraf pengecap terpengaruh, karena saat mengingat kenangan bahagia dengan orang yang dicinta, lidah akan mendadak sangat peka dengan rasa manis. Akibatnya, kita jadi lebih mudah merasakan manis walo unsur manis pada makanan yang kita makan hanya sedikit.
Dari situlah kenapa muncul istilah “kalo cinta sudah melekat, tai kucing rasa cokelat”. Bahkan di masa sekarang pun istilah yang senada masih sering terdengar. Misal, “Karena ngeliatin kamu, es tehku jadi kemanisan.” Ya, yang kayak gitu itu.
Saat kita sedang jatuh cinta dan disuruh memasak, maka masakan kita tersebut akan terasa manis karena efek kepekaan terhadap rasa manis yang berlebih. Kalo masakan terasa manis padahal aslinya udah cukup lezat, yang dilakukan adalah menambahkan garam. Tambah sedikit, kok, masih manis. Tambah lagi, masih manis juga. Makanya ditambah lebih banyak lagi.
Di lidah orang yang masak dan lagi jatuh cinta itu, sih, asinnya pas. Namun, saat orang lain yang nggak lagi jatuh cinta yang nyobain, beehh… Nah, itulah kenapa orang yang jatuh cinta, mau menikah, masakannya jadi terasa asin.
Bentar… pas nyobain ramen di atas tadi, kan, saya nggak ngerasain asin. Sedangkan menurut temen saya itu asin banget. Padahal yang saya pikirkan saat itu, ya, temen yang nemenin makan ramen itu juga. Wa wa wa, ini jangan-jangan, saya… … …
Sumber gambar:
1) http://mtmtv.info/mentos-the-freshmaker-8faa290/
2) https://girlisme.com/kalau-pengen-cepet-dilamar-masakin-aja-pacarmu-sayur-yang-keasinan-lho-ini-alasannya/
3) https://tentang-tugas-sekolah.blogspot.com/2015/03/IPA-gambar-dan-fungsi-lidah.html
4) http://palembang.tribunnews.com/2018/07/15/selain-jantung-berdebar-6-perubahan-otak-dan-tubuh-saat-jatuh-cinta-menurut-sains
5) https://klubwanita.com/ciri-ciri-wanita-jatuh-cinta
2) https://girlisme.com/kalau-pengen-cepet-dilamar-masakin-aja-pacarmu-sayur-yang-keasinan-lho-ini-alasannya/
3) https://tentang-tugas-sekolah.blogspot.com/2015/03/IPA-gambar-dan-fungsi-lidah.html
4) http://palembang.tribunnews.com/2018/07/15/selain-jantung-berdebar-6-perubahan-otak-dan-tubuh-saat-jatuh-cinta-menurut-sains
5) https://klubwanita.com/ciri-ciri-wanita-jatuh-cinta
Endingnya, dirimu lg jatuh cinta n kebelet nikah, eeeh
BalasHapusHmmm bisa-bisa, analogi yg sambung sinambung khas how haw bisa ae sih hahaha, masuk akal juga wakaka...
Tp apakabar gw yg tiap masak slalu keasiban, itu karena tiap masak males ngicipin dulu huhu
Bukan karena mitos, ato unsur sengaja diasinin or ga sengaja nuang banyak garem, tapi aeringe karena kepedean tanpa ngicip, haqqul yakinnnya dah pas, e ternyata keasinan
Kopi gulanya sesendok bagiku masi kepahitan, takeran padnya sih 2,5
Bukan, mbak... itu saya jangan-jangan waktu itu abis gosok gigi dan lagi sariawan. xD
HapusMasuk akal itu tujuan, karena nggak bisa masuk TK, biayanya gede.
Nah itu tau bedanya, keasinan karena jatuh cinta, ama keasinan karena faktor lain itu nggak bisa disama2in. ditambah lagi, masakan asin karena mau menikah juga nggak bisa terus2an, ada momen tertentunya kok.
Selain saat makan ramen sama temenmu, kalimat itu juga pernah keluar dari mulut saya ketika makan tahu yang keasinan di food court mal Detos.
BalasHapusJadi gitu ya, otak saat jatuh cinta dan kepengin menikah bisa bikin lidah terasa terlalu manis, sehingga pas dicobain nggak ada asin-asinnya. :)
Berarti nanti ketika ada yang makan masakan saya dan ngeluh keasinan, pada saat itulah saya sudah siap menikah. Wqwq.
Dan waktu itu yang masaknya ibu2, itu kita belum yakin apakah ibunya mau kawin lagi apa dia terlalu pede maska tanpa icip-icip.
HapusTapi momennya nggak bisa terus-terusan sih. Sebagaimana PDKT yang manis di awal katanya, kalo sudha sering ketemu dan jalan bersama ya udah nggak ngaruh.
Udah kayak bikin makalah tugas kuliah ya, sampai ada analisanya segala. Jangan-jangan emang masnya mahasiwa fakultas percintaan, jurusan hati yang tersakiti? Hihihi
BalasHapusahahaha iyaa.. itu awal-awal bisa dibilang latar belakang dan masalahnya, sih. lalu pas preview web lain itu tinjauan teori. xD
HapusTapi kenapa itu harus jurusan hati yang tersakitiiiiiii? Lagian kenapa harus jurusan? kan bisa gemukan.
Editor Hipwee perlu baca ini nih. Hahahahahaha
BalasHapusGue selalu kagum sama penemu. Termasuk penemu teori kayak gini. Orang pengin nikah bakal masak terlalu asin. Siapa sih pencetus pertamanya? Penasaran gue hahaha
Selama ini gue anggap teori itu cuma mitos. Soalnya pacar gue pengin nikah muda tapi kalau masak nggak pernah keasinan. Apa berarti dia nggak cinta-cinta amat sama gue ya? Alasan nikahnya bukan karena cinta cuma karena ya pengin nikah aja. Ntar gue selidiki lagi ah hahahaha
Iya, mereka meniteni suatu fenomena terus-menerus sampe bisa membuat kesimpulan. Cuma kadang pusing juga sih ama cara mereka ngumpulin data. Semisal mitos tentang takwil mimpi. orang yang mimpi naik sapi, katanya akan dapat rejeki. gimana mereka ngesurveinya, sih? nyari orang yang mimpiin naik sapi aja udah susah.
Hapusitu udah kelewat momennya, Gip. kalo dari penjelasan dan sosialisai di zaman dulu, masakan jadi asin dan mau menikah itu karena orangnya cuma bisa melihat dari jauh, berpapasan tapi nggak bisa sering berjalan bersama.
Kalo udah pacaran dan sering ngedate mah nggak bakal kejadian.
Iya bener hahahaha. Survei orang mimpi naik sapi. Hahaha. Selain mimpi, zodiak juga menarik. Ramalan zodiak zaman sekarang banyak dikaitin sama psikologi. Dan banyak yang percaya. Padahal kalau baca sejarah, konsep zodiak ini berasal dari orang-orang di peradaban Babilonia, di mana semua itu berdasarkan imajinasi.
HapusWah gitu ya, berarti harus dites sama gebetan baru nih. Nyari cewek yang bakal suka sama gue di pandangan pertama di mana ya? Facebook? Hahahahahahaha
Sebenernya ramalan zodiak itu bisa dialami semua orang. misal, gemini tidak suka ama pasangan yang mabok2an dan make narkoba, itu capricorn aam virgo juga nggak suka.
HapusAtau kalo aquarius itu orangnya selow gak peduli, sebenernya semua zodiak ngalami, tapi karena udah dilabeli dan melabeli diri, makanya nemu dan ngerasa cocok aja.
Ngapain nyari pacar baru hanya untuk bisa ngerasain dia masak dengan rasa asin? Cobalah hargai yang dimiliki sekarang, kalo emang mau masakan asin, kasitau aja. Saya yakin dia pasti bisa kok.
Aku juga pernah kayak gitu, tapi bukan gak ngerasain asin. Jadi abis makan ramen kan minum ocha, nah biasanya ocha itu kan hambar atau pahit tapi waktu itu aku gak ngerasa pahit atau hambar, rasanya enak aja sambil liatin orang di depan aku. Kalo gitu artinya apa dong?
BalasHapusArtinya, kamu harus siap2 minta maaf ama makanannya. Karena disaat begitu, rawan sekali makanan yg dimakan nggak habis.
Hapus