Waktu semester 5 perkuliahan arsitektur, ada mata kuliah yang namanya Arsitektur Kota. Salah satu yang dipelajari di dalamnya adalah tentang sirkulasi perkotaan. Bagaimana sirkulasi yang seharusnya dimiliki oleh suatu kota berdasarkan fungsinya, seperti wilayah pendidikan, perdagangan dan industri.
1) Pemandangan kota
Suatu hari, saya dan kelompok yang sudah ditetapkan, mendapatkan tugas untuk mengubah pola sirkulasi di kota kami. Secara teori saja sih, nggak mengubah secara langsung. Tugasnya, mengamati arus lalu lintas di sepanjang jalan yang jadi titik pengamatan. Menghitung berapa jumlah mobil yang lewat, jumlah motor yang lewat, jumlah pejalan kaki atau pedagang gerobak yang melintas, serta pelanggaran apa saja yang terjadi terkait sirkulasi di tempat tersebut.
Titik yang ditentukan adalah jalan di depan pusat perbelanjaan, terdapat dua ruas jalan satu arah. Yang jadi pengamatan kami adalah jalur putar balik yang disediakan. Hanya ada satu jalan memutar di dekat pusat perbelanjaan tersebut, itu pun hanya untuk jalur yang ada di depan gedungnya, untuk kendaraan yang ada di seberangnya, harus mengikuti jalan lurus hingga bertemu bundaran yang jaraknya cukup jauh. Makanya sering terjadi pelanggaran di sana, karena orang-orang ingin lekas sampai ke pusat perbelanjaannya.
Menghitung jumlah mobil. Menghitung jumlah motor. Pejalan kaki yang lewat, lengkap ama yang melanggar. Puyeng asli. Mana sekali mengamati minimal waktunya dua jam dan dilakukan di tiga waktu yang berbeda, pagi, siang, dan sore. Data yang didapat dari pengamatan yang hanya sehari tersebut sebenarnya belum cukup, paling tidak sebulan kalo mau menerapkannya secara langsung. Kami diberi keringanan untuk menggunakan data tersebut sebagai data sebulan penuh, jadi setiap hari selalu seperti itu.
Memang berguna saat harus memutuskan, ruas jalan mana yang sebaiknya jadi titik putar balik kendaraan. Namun, kalo harus mengumpulkan data seperti itu, sungguh sangat merepotkan. Waktu itu saya kesal kenapa belom ada laporan data sejenis di suatu instansi yang bisa diminta menggunakan surat dari kampus. Ada memang CCTV-nya, tapi tetap berupa rekaman doang. Kalo mau tahu jumlah kendaraan yang lewat, ya, harus dihitung sendiri saat nonton rekamannya.
Namun, sekarang sudah nggak perlu serepot itu lagi
Untuk menghitung jumlah kendaraan yang melintas atau jumlah pejalan kaki yang lewat, bahkan asal kendaraan (berdasarkan plat nomor kendaraannya) bisa dilakukan dengan mudah. Kemajuan di dunia teknologi sungguh sangat membantu. Pengembangan sistem Artificial Intelligence (sistem AI) mengambil peran penting dalam proses penghitungan tadi.
Dalam teknologi komputer, untuk melakukan suatu keputusan biasanya harus memproses input data yang masuk, kan. Kalo data yang masuk diberikan oleh sensor getaran, tekanan, atau asap, maka komputer langsung melakukan tindakan sesuai formula yang dimasukkan. Untuk menghitung jumlah kendaraan yang lewat, okelah, masih bisa berdasarkan sensor cahaya atau getaran.
2) Artificial Intelligence
Namun, untuk menentukan jumlahnya berdasarkan hasil tangkapan kamera atau layar, itu bagaimana caranya? Sedangkan untuk menghilangkan background foto yang warna latar belakangnya sama dengan objek saja sudah harus dibantu manual. Di situlah kenapa pengembangan AI sangat penting, komputer diajari sedemikian rupa (istilahnya deep learning), sehingga bisa memutuskan layaknya manusia (computer vison).
Qlue semakin mempercepat terwujudnya smart city dengan mengembangkan teknologi AI dan Deep Learning
Masih ingat dengan Qlue, kan? Aplikasi yang membantu warga melaporkan permasalahan lingkungan, kriminal dan lain-lainnya ke pihak pengurus wilayah pemerintahan. Seperti penumpukan sampah yang bukan pada tempatnya, tiang listrik yang hampir tumbang, atau jalan yang berlubang, bisa dilaporkan melalui aplikasi Qlue dan petugas akan membantu mengatasinya dengan segera.
Baca Juga: Diajak Makin Smart oleh Qlue dan Kemkominfo
Baca Juga: Diajak Makin Smart oleh Qlue dan Kemkominfo
Qlue telah membantu masyarakat dan pemerintah dalam menangani berbagai permasalahan, terutama di sektor lingkungan. Dalam rangka mencapai tujuannya menjadikan Indonesia sebagai Smart Nation, sektor lainnya juga perlu dimajukan, dong. Misalnya sektor kesehatan, lalu lintas, properti, dan komersial. Karena itulah, Qlue terus mengembangkan teknologi Artificial Intelligence dan Deep Learning-nya untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif dan akurat.
Apa saja teknologi AI dan Deep Learning yang ditawarkan oleh Qlue?
Waktu hadir di acara Smart Citizen Day 2019 waktu itu, saya sudah melihat salah satunya. Face Recognition, yaitu sistem AI untuk mengenali wajah masyarakat yang terdaftar melalui kamera seperti CCTV. Ya, waktu itu saya nggak dikenali karena nggak ikutan registrasi atau setor rekam muka ke operatornya. Namun, di event Qlue selanjutnya saya setor muka dong biar bisa dikenali ama kameranya. Hehe.
Saya tidak tahu apakah Qlue kemarin sedang menguji coba kedalaman pengenalan objek atau bagaimana, tapi terlihat jelas kalo background tempat saya setor rekam muka bukanlah tembok datar yang rata. Kalo sebelumnya di acara Smart Citizen Day 2019, latar belakangnya ya dinding, tepat di depannya, sehingga perekaman lebih mudah. Kali ini tempat sirkulasi, tempat lewat orang-orang, dan belakangnya nggak dinding rata, melainkan ada tiang tembok, tangga naik ke lantai atas, dan dinding yang lebih jauh.
Jadinya, saat melakukan perekaman, terjadi kegagalan beberapa kali. Namun, ada juga yang langsung berhasil. Saya melakukan perekaman karena di acara tersebut akan dilakukan undian dengan sistem acak gambar muka orang yang setor muka. Pas lagi diundi, kan, wajah masing-masing orang yang daftar pada muncul itu, wajah saya malah nggak ada. Berkelebat di antara wajah-wajah lainnya pun nggak. Walo udah daftar atau setor muka buat direkam, tetap aja wajah saya nggak dikenali. Sedih.
3) Identifikasi kendaraan dengan sistem AI
Lalu ada Vehicle Counting, untuk menghitung jumlah kendaraan yang berguna dalam pengambilan keputusan masalah kemacetan atau crowded. Sistem Illegal Parking, untuk mendeteksi parkir liar di suatu area yang di larang dalam wilayah kota. People Counting, untuk mendeteksi arus kepadatan pengunjung, bisa membantu dalam pengambilan keputusan tentang lokasi pemasangan billboard yang paling efektif. Serta Plate Recognition untuk mengidentifikasi nomor plat kendaraan yang terintegrasi dengan alat pembayaran parkir. Semua sistem AI tersebut merupakan bagian dari fitur induk Qlue yang diberi nama QlueVision.
Baca juga: Otak Komputer
Baca juga: Otak Komputer
Enak ini kalo QlueVision sudah terintegrasi dengan aplikasi mobile Qlue-nya. Ada laporan kehilangan kendaraan, isi data nomor kendaraannya, atau kalo ada insert muka pelakunya sekalian, sistem AI pada kamera yang mengawasi jalan, langsung menanggapi dan memberikan titik lokasi di mana kendaraan dengan nomor yang disebutkan, serta melakukan penutupan atau perlambatan waktu rambu lalu lintas di persimpangan jalan agar pelakunya segera tertangkap.
Emangnya bisa mengatur waktu rambu di persimpangan?
Jelas bisa. Ada yang namanya QlueSense, yaitu program AI dari Qlue yang membantu mengatur kelancaran lalu lintas serta membantu memberi peringatan pada pengguna jalan. Tahu vidio viral tentang mbak-mbak operator petugas lalu lintas yang menegur pengendara yang melewati zebra cross melalui speaker itu, kan? QlueSense sedang dikembangkan agar bisa melakukan hal itu juga. Perkembangan teknologi AI dan Qlue bisa membantu Indonesia manjadi Smart Nation.
Ditambah lagi Qlue berkolaborasi dengan Nvidia
Ya, Nvidia. Nama yang sering kita dengar saat berurusan dengan grafis komputer saat main game, atau ngerender, atau kegiatan multimedia lainnya. Nvidia bukan hanya tentang grafis-grafisan ternyata, mereka juga mengembangkan teknologi AI dan Deep Learning, bahkan sejak lama dan pasarnya ya internasional, dong.
Perusahaan Nvidia memiliki program untuk membantu startup agar lebih berkembang. Nama programnya yaitu Nvidia Inception, suatu program akselerator virtual untuk perusahaan rintisan (startup) teknologi yang bertujuan untuk mengembangkan perusahaan sehingga berpotensi merevolusi industri melalui teknologi AI dan Science. Para peserta program akan mendapatkan keuntungan berkelanjutan, mulai dari pelatihan oleh pakar, mendapatkan program hibah untuk perangkat keras serta dukungan pemasaran.
4) Pentolannya Qlue
(Mas Rama Raditya, Mbak Maya Arvini, Mas Andre Hutagalung, dan Mas Surya Darmadi)
Bergabungnya Qlue dengan Nvidia Inception Program tersebut, tentunya bisa semakin mempercepat pengembangan teknolgi AI dan Deep Learning yang Qlue miliki tadi. Kalo mengembangkan dengan cara trial and error sendiri, bisa saja, tapi waktu yang diperlukan juga pasti lebih lama. Kalo dibimbing atau bekerja sama dengan yang berpengalaman sebelumnya, terwujudnya sistem AI yang membantu terciptanya Smart City tentu akan lebih cepat pula. Atau mungkin malah dapat ide dan fitur baru yang sangat kompatibel dalam pemecahan masalah di masyarakat.
Semoga melalui kerja sama tersebut, Qlue akan semakin memberi terobosan dalam mewujudkan Indonesia Smart Nation. Pesan saya, kalo udah semakin canggih sistem AI dan Deep Learning-nya, tolong ajak saya lagi melakukan rekam muka. Masa hasilnya nggak dikenal mulu. Bisa-bisa saya berbakat jadi pemeran antagonis di film kriminal. Apa emang udah bakat, ya, sekarang?
Sumber Gambar:
1) https://cellcode.us/quotes/kartun-pemandangan-kota.html
2) http://isengnyamahasiswa.blogspot.com/2016/10/konsep-teknologi-sistem-cerdas.html
Ha ha hawadis, supaya terekam di Face Recognition sepertinya harus sisiran dulu. Kemarin memang, karena banyak orang seliweran di belakang jadi sering gagal nangkap. Mengenai Qlue, dengan AI dan Deep Learnng, semoga semakin dekat jadi smart nation
BalasHapusHmmm... ini menunjukkan kalo di event tersebut penampilan saya berantakan sekali ya... xD Untung gak disuruh operasi wajah.
Hapussetidaknya nggak makin mundur dong.
Kayaknya buat jadi smart nation masih lama sih, yang udah nerapin smart city aja belum merata implementasinya. Hehe.
BalasHapusPaling tidak, sudah bisa lebih cepat dibanding nggak ngelakuin terbosan apa pun, kan~
HapusUntuk Makassar, kerja sama Qlue dan pemerintahnya baru minggu kemarin mulai menunjukkan tanda-tandanya, Bang. Ynag penting ada penerimaan dan dukungan saja.