Ada yang "Bawa Kabur" laptop di Blogger Gathering with AMD

Assalamu’alaikum…

Selepas salat Jumat minggu lalu, saya langsung menuju halte busway terdekat, Grogol 2. Tujuan saya halte Taman Suropati dan lanjut jalan kaki ke restoran Spumante All Day Dining, Menteng Jakarta Pusat. Tentunya untuk menghadiri Blogger Gathering With AMD, dalam rangka menggali lebih dalam tentang prosesor AMD yang dua tahun terakhir ini makin menarik perhatian pengguna komputer.

Sudah melangkah cepat-cepat, tapi masih saja tidak tiba tepat waktu. Sesaat memasuki pintu gate halte, busway koridor 4A yang menuju TU GAS itu langsung berangkat. Kudu nunggu lebih dari setengah jam lagi kalo mau naik bus dengan kode jurusan yang sama. Bisa telat.

1) Ketinggalan bus

Mau nggak mau ikut busway jurusan lain dan nyambung beberapa kali muter-muter. Hingga akhirnya sampai di tempat tujuan tanpa terlambat, masih sesi registrasi yang sudah berjalan 15 menit.

Sekalian mesen makan sore

Saat registrasi, para peserta diminta untuk memilih dan menuliskan mau memesan makanan apa masing-masing berdasarkan beberapa menu yang disediakan. Ada nasi goreng yang spesialnya karena menggunakan beraneka ragam rempah dan daging, tapi saya nggak begitu tertarik. Karena dalam kepala saya, nasi goreng di mana pun itu nggak bakal jauh beda rasanya.

Pasta yang juga memberikan pilihan topping daging bermacam-macam, sepertinya kurang mengenyangkan. Namun, ada yang menggunakan jamur, menu yang cukup susah ditemui, tapi khawatir alergi saya kumat. Lalu malah memutuskan memesan burger dan kentang goreng dengan minuman lemon tea, yang ternyata menu andalan di situ. Walo pikiran awalnya karena daging di burger restoran gitu, biasanya banyak dan tebal. Cara berpikir macam apa ini.

2) Akhirnya memutuskan mesen burger

Setelah selesai dengan urusan registrasi, saya langsung melihat-lihat beberapa laptop yang dipamerkan saat itu. Ruangan atau area pamerannya kecil, karena memang tidak terbuka untuk umum, dan yang dipamerkan juga laptop-laptop keluaran terbaru dengan prosesor AMD Ryzen generasi terbaru pula.

Ruangannya ya sebesar ruang kelas waktu sekolah, laptop yang dipamerkan diletakkan berbaris di sisi kanan dan kiri, tengah-tengah ada barisan kursi panjang dan di depan ada monitor. Saya melihat laptop yang di sisi kiri, ada tiga, semuanya dari kelas laptop gaming. Acer Predator Nitro 5, ASUS ROG Zephyrus GA502DU dan ASUS TUF Gaming FX505DT. Ngetes buka tutup program dan buka gamenya (Battlefield V) sebentar, beneran cepat, loadingnya gak berasa.

Kemudian saya berpindah ke laptop yang dipamerkan di sebelah kanan, lini laptop lifestyle dan mainstream. Ada HP Envy X360, Asus Vivobook A412DA dan Asus Zenbook 14 UM431. Namun, ada space yang kosong di situ. Harusnya dalam meja pamerannya bisa muat dua laptop lagi.

Nggak tahunya, dua laptop yang seharusnya ada di situ, lagi dibawa keluar ama peserta lainnya buat dicoba di outdoor sekalian buat poto update Instagram. Belom dibalikin sejak mereka sampai duluan. Itu artinya, bagi kalangan blogger seperti kami, laptop yang mereka “bawa kabur” tersebut harusnya sangat menarik. Asus ROG aja dicuekin di situ masa.

Laptopnya ternyata Lenovo Ideapad C340-14API AMD Ryzen 3 3200U dengan grafis Radeon Vega 3 iGPU. Setelah dapat jawaban dari panitianya tentang brand dan series yang menghilang dari meja pameran tersebut, saya ikutan menyusul peserta lainnya di luar. Penasaran lah ama laptopnya.

3) Lagi dicobain

Untuk yang Lenovo Ideapad C340-14API dengan tenaga AMD Ryzen 3 3200U emang menarik perhatian banget. Hybrid, bisa dijadiin tablet. Jadi bisa meningkatan style pribadi, lebih berkelas lah. Padahal secara harga, laptop ini murah banget. Sekitar 7,9 juta saja dan spesifikasinya tinggi. Seperti laptop di atas 10 jutaan.

Saat digunakan mengetik atau sebagai laptop pada umumnya, itu nyaman banget. Ya, wajar saja karena memang series Ideapad ini termasuk yang terlaris. Udah ada pakem kenyamanan bagi orang banyak. Ketika digunakan sebagai tablet juga nggak mengecewakan. Selain karena prosesor AMD Ryzen 3 dan grafis Radeon Vega 3 yang membuatnya jadi beneran cepat, dukungan RAM 4GB yang di-upgrade jadi dual channel (8GB) dan maksimal sampai 16GB memang membuatnya serba lancar.

Penggunaan pentouch-nya juga responsif, dipake sekadar corat-coret ngasal (karena gak bisa gambar) gak ada yang miss soal tebal tipis garis saat tekanannya berbeda. Belom lagi dengan penyimpanan 256GB yang sudah SSD dan masih bisa ditambah (SSD) kalo merasa kurang.

Namun, yang lebih menarik perhatian lagi adalah laptop satunya. Terutama saat digunakan di luar ruangan atau dalam ruangan yang pencahayaannya sangat terang. Karena walo dipakai di bawah sinar matahari, tampilan layarnya nggak terlihat memudar/menghilang.

Laptopnya, Acer Swift 3 dengan AMD Athlon 300U,

Dengan grafis AMD Radeon Vega 3 iGPU. Bisa berlari dengan kecepatan 2.4GHz dan turbo maksimal 3.3GHz. Termasuk seri ultrathin, yang memang kelas kekuasaannya AMD. Gak bisa diragukan lagi kualitasnya kalo udah menyabet juara, kan.

Saat pertama kali menyentuh laptopnya, kualitas bahannya terasa kokoh (material logam). Nggak ada bagian yang kopong. Juga berasa kayak laptop kelas premium yang harganya 10 juta ke atas. Padahal harga laptop ini sangat murah, 6 jutaan.

4) Setelah dikembalikan ke posisinya semula

Layarnya 14 inch yang sudah panel IPS dan FHD membuatnya nyaman dilihat baik dari atas, bawah, kanan, kiri, maupun dilihat dari alam gaib bakal tetap kelihatan jelas. RAM yang disediakan sebesar 4GB DDR4 dan bisa ditambah sampai 16GB. Saran teman saya, sih, kalo pake prosesor AMD bakal lebih baik saat RAM-nya di-upgrade jadi dual channel. Jadi saat beli, langsung saja jadiin 8GB dengan nambah RAM 4GB lagi.

Untuk lebih mendongkrak performanya, Acer juga membekali laptop ini dengan penyimpanan 256GB SSD dan masih bisa ditambah kalo masih kurang. Kelebihan penggunaan SSD ini, selain menawarkan transfer rate yang cepat, juga meminimalkan penggunaan daya. Ditambah juga, laptop ini sudah pre-installed Windows 10 Home original.

Laptop ini juga ringan, hanya 1,4kg saja, emang membantu banget bagi yang punya mobilitas tinggi. Layarnya juga bisa ditekuk sampai 180 derajat, kali saja sedang dikejar target dan harus digunakan saat berdiri. Keyboardnya sudah ada backlit-nya dengan desain chiclet. Untuk kebutuhan konektivitasnya juga sudah mengusung teknologi baru yang menyesuaikan kebutuhan pengguna pada umumnya (seperti Port USB 3.1, LAN, Wi-Fi atau HDMI).

Daya tahan baterainya luar biasa. Dipake buat muter vidio bisa sampai 7 jam 20 menit. Sedangkan saat dipakai untuk web browsing (menggunakan Google Chrome), bisa sampai 8 jam. Gila, irit banget. Juga nggak kerasa panas sama sekali walo dipake lama-lama. Pantas saja jadi rebutan dan dibawa kabur keluar ruangan tadi.

Tapi, kenapa harus menggunakan prosesor atau grafis AMD, sih?

Acara Blogger Gathering with AMD ini memang tujuannya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bagi saya dan teman-teman yang berkecimpung di dunia desain 3D, saat ada yang menggunakan prosesor AMD, kami bakal langsung sama-sama memujinya. Karena memang, berdasarkan pengalaman, prosesor AMD sudah teruji lebih kuat dalam mengolah file 3D. Lebih cepat dan lebih lancar saat me-render.

Kalo dari penjelasan pemateri dalam acara tersebut, terdapat enam poin utama yang saya tangkap kenapa AMD jadi prosesor terbaik.

• Berdasarkan TechRadar, AMD Ryzen merupakan prosesor paling kuat yang pernah mereka uji. Bisa melakukan pembuatan konten digital, rendering, dan main game secara bersamaan dengan lancar.

• Harganya sangat bersahabat. Walo dengan kemampuan yang hebat tersebut, AMD tidak memberatkan dan justru makin memanjakan penggunanya.

• Saking beneran cepatnya, tim e-sport profesional (Fnatic) menggunakan prosesor AMD di semua PC tim mereka. Tentunya keputusan tersebut tak akan diambil jika tidak merasakan sendiri kenyamanan performa gaming dengan prosesor AMD.

• Semua lini AMD, CPU-nya bisa di-overclock. Yang artinya, AMD sudah memberikan izin bagi pengguna untuk meningkatkan performa perangkatnya. Tidak dibatasi harus menggunakan sistem tertentu, mengasah kreativitas jadinya.

• Memori Cache-nya paling gede di kelasnya. Semakin besar memori cache, makin cepat pula pengolahan data oleh CPU. Makin lancar dan halus digunakan lah pokoknya.

• Dibanding kompetitor di kelas yang sama, performa AMD bisa sampai 75% lebih tinggi. Padahal secara harga, AMD lebih murah.

5) Donnie Brahmandhika, lagi menjelaskan kelebihan Prosesor AMD

Sebenarnya ada beberapa poin lagi, tapi memori cache di tubuh saya yang kecil membuat saya kelewatan penjelasan yang diberikan. Sama seperti kejadian saat mesen menu tadi, lama loading, padahal data memori tentang kesukaan dan alergi sudah terekam. Sama juga kayak pas berangkat, bisa-bisanya ketinggalan bus.

Ini tubuh saya nggak bisa apa ditambahi teknologi AMD? Biar kalo ngapa-ngapain beneran cepat.

6) Blogger Gathering with AMD, #BeneranCepat

Sumber gambar:

1) https://www.flickr.com/photos/eciero/3369913454/

2,3,4,5) Dokumentasi pribadi
6) Tim AMD