Minggu kemarin, beberapa liga sepak bola dikabarkan akan dilangsungkan kembali. Meski banyak juga yang khawatir dengan hal tersebut, terkait persebaran pandemi yang belum sepenuhnya terkontrol, banyak juga yang menyambutnya dengan riang. Sebab, siapa, sih, yang nggak merindukan pertandingan sepak bola?
Di antara keriangan mengenai keputusan tersebut, di lini masa Twitter saya ada yang inisiatif becanda dan seru-seruan lagi tentang sepak bola. Mereka mengulas nasib Liverpool, pertandingan sengit dan aksi hebat pemainnya. Ada juga yang membuka QnA tentang fenomena di sepak bola. Salah satu akun di sana ada yang menanyakan, apakah tendangan pisang bisa dikupas?
1) Tendangan pisang bisa dikupas? |
Lucu, kan, pertanyaannya? Ala-ala pertanyaan beda usia merah muda dan merah tua. Kupas atau mengupas artinya membuka pembungkusnya. Kalo berbicara tentang buah, kupas bertujuan untuk membuang kulitnya. Kalo yang dibicarakan adalah peristiwa, fenomena, film, buku atau kesusastraan, mengupasnya berarti menguraikan, mengulas, menganalisis dan membicarakannya dengan seksama.
Jadi, apakah tendangan pisang bisa dikupas? Tendangan pisang merupakan fenomena yang terjadi di pertandingan sepak bola. Karena berupa fenomena, maka tendangan pisang bisa dikupas. Untuk membuktikannya, mari kita kupas sama-sama. Namun, nggak perlu mengupasnya secara tajam. Sebab, untuk mengupas pisang, kita tidak memerlukan senjata tajam, kan?
Apa itu tendangan pisang?
Nama tendangan ini diambli dari bentuk lintasan bola yang ditendang ke arah gawang. Jika seharusnya gerak bola lurus sesuai arah saat ditendang, pada tendangan pisang, bolanya tiba-tiba berbelok cukup tajam seperti bentuk buah pisang.
Berbicara tendangan pisang, kita tidak akan terlepas dari pertandingan piala dunia 1997, kala Brazil melawan Prancis. Saat itu, Roberto Carlos membuat Fabien Barthez tercengang. Karena tiba-tiba bola yang ditendangnya berbelok tajam, padahal berdasarkan arah tendangannya, bola tersebut harusnya mengarah ke luar gawang.
2) Tendangan pisang legen |
Kenapa fenomena tendangan pisang bisa terjadi?
Jika melihat ulang cara pemain bola tadi dalam membuat bola berbelok, mereka memulainya dengan menendang di titik bola agak ke bawah dari pusatnya. Jika mau berbelok ke kiri, nendangnya agak ke kanan bawah. Sehingga putaran (rotasi) bolanya berlawanan dengan arah jarum jam. Begitu pun sebaliknya.
3) Titik yang ditendang agar melengkung ke kiri |
Apa itu efek Magnus? Ini hanya istilah dalam Fisika saja, sih, untuk menunjukkan fenomena lintasan bola yang melengkung akibat pengaruh laju bola, rotasinya, serta perbedaan tekanan udara.
Setelah bola ditendang dengan kuat dan berotasi cukup cepat, putaran bola tadi akan memengaruhi aliran udara di sekitar bolanya. Bola bergerak ke arah gawang, artinya ada aliran udara yang menghambatnya. Karena bolanya berotasi (berputar cepat), aliran udara yang menghambatnya akan memiliki tekanan yang berbeda.
4) Aliran udara di sekitar bola memiliki tekanan rendah jika arah gerak searah putaran bola |
5) Bolanya jadi berbelok tajam |
Bisa, dong, berarti kita melakukan tendangan pisang?
Bisa. Kalo beruntung. Sebab, untuk mendapatkan efek Magnus yang besar seperti tendangan pisangnya Roberto Carlos, kita harus membuat bola yang ditendang memiliki rotasi yang sangat cepat, tapi bolanya tidak boleh melaju terlalu tinggi dan tidak boleh melaju secara lambat juga.
Karena, jika laju bola lebih tinggi dibanding rotasinya, lengkungan bolanya akan semakin kecil dan nggak jadi pisang. Jadi timun yang ada. Kalo laju bolanya lambat, keburu jatuh duluan sebelum berbelok. Susah, kan?
Makanya sampai sekarang belum ada yang bisa membuat lengkungan bolanya berbelok setajam tendangan pisang Roberto Carlos. Faktor yang memengaruhinya sangat banyak. Mulai dari kekuatan kaki saat menendang, sisi bidang sepatu yang menyentuh bola, massa bola yang dipakai, kecepatan udara (gaya gesek) yang mengurangi laju bola, hingga jarak tempuh minimum agar bolanya melakukan belokan.
Mengondisikan semua itu agar pas sesuai hitungan resultan gaya yang diperlukan, hampir tidak mungkin. Namun, misal, nih, misal, kita bisa melakukan tendangan pisang. Terus, tendangan pisangnya tadi juga ternyata bisa dikupas.
Apakah tendangan pisangnya kemudian bisa dimakan?
Eng… Oke. Tentu saja tendangan pisangnya bisa dimakan. Caranya, saat akan melakukan tendangan pisang, kita harus memberikan narasi singkat terlebih dahulu, sambil diiringi lagu Spice Girls – Who Do You Think You Are. Kalimatnya begini,
Tendangan pisang ini kayaknya paling cocok buat teman-teman SD gue, yang musuhin gue waktu gue SD. Gue nggak punya teman, gue struggle kayak orang gila di sekolah gue sendiri. Yang jahat-jahat! Adinda Mutiara Sabila Purnomosidi. MAKAN NIH! 🤘
Sumber gambar:
1) Tutorial tendangan pisang oleh AF2C (https://www.youtube.com/watch?v=ruXp6f8gCBw)
2), 3), 4), 5) Footbal Physics oleh TedEd (https://www.youtube.com/watch?list=PLjsixUKw5sMGPptxEG92QyiIflGXPIhqM&v=m57cimnJ7fc)
2), 3), 4), 5) Footbal Physics oleh TedEd (https://www.youtube.com/watch?list=PLjsixUKw5sMGPptxEG92QyiIflGXPIhqM&v=m57cimnJ7fc)
Sebenarnya menirukan tendangan pisang ini cukup gampang sih. Gue udah praketekin ini sejak SD malah. Haha. Waktu SD kan main bola pake bola plastik tuh, dan pas lagi hype tendangan pisang Roberto Carlos juga, jadi setiap main bola pasti pada niruin tendangan pisang. Kalau pake bola plastik tentu saja lebih gampang. Kalau pake bola kulit juga gak susah-susah amat, bedanya sama tendangan pisang legend cuma di kekuatan dan akurasi. Yang mana sangat jauh sih bedanya hahaha.
BalasHapusBtw, gue bingung sama endingnya.
Itu yg saya sebut gak pisang2 banget. Terlebih tendangan pisang kebanyakan beloknya dari arah atas, lebih ke menukik.
HapusTapi iya, pakai bola plastik yg gampang terhempasbangin juga bisa menimbulkan efek membelok sih. Tapi saya lebih suka kalo ngeluarin tendangan pisang itu pake tombol PS.
Endingnya emang gak ada kaitannya bang. Gak usah dicari juga itu kalimatnya siapa.
Penjelasan saya ttg ending mengenai tendangan pisang yg dimakan ini ya bisa. Karna kalo lagi pinalti, temen saya suka teriak. Makan nih tendangan pisangku. Dah gitu.
Sama kayak komentar Firman, dulu pas bocah sering praktik tendangan pisang pakai bola plastik. Kalau bola kulit susah, karena tendangan saya termasuk pelan. Lalu baru sadar, udah lama enggak main bola ataupun futsal lagi. Haha.
BalasHapusOmong-omong si Carlos, saya ingat suatu iklan minuman apa gitu, pas dia lawan klub Jepang. Lagi mau tendangan bebas dia mengucapkan terima kasih dengan gerakan membungkuk. Otomatis lawannya ngikutin dong. Saat itulah dia langsung nendang bolanya dan gol.
Mau komentarin bagian akhirnya, tapi nanti jadi kayak balas-balasan di Twitter itu.
Sama, Yog. Sepatu futsal gue sampe ada sarang laba-labanya saking udah lamanya gak dipake. Bangke.
Hapusyogs: saya ingetnya yang iklan pemain bintang dunia melawan alien. lupa itu iklan apa, nyari2 masih gak ketemu.
Hapusfirman: sarng laba-laba di sepatu fusalnya berisi laba-laba yang main futsal ga bang?
Sama aja sih, dulu pas masih bocah hanya dengan bola plastik bisa melakukan tendangan pisang. Sepertinya kekuatan kaki saya belum cukup untuk melakukan tendangan pisang dengan bola kulit. Apalagi kalo disuruh tendang bola sekarang, sepak bola atau futsal pun udah jarang. Gak pernah sih tepatnya.
BalasHapusnendang pisang aja. kali aja jadi tendangan bola.
HapusMakanan gak boleh ditendang-tendang tar kualat
Hapus